Friday, December 31, 2010

My Lonely Planet: 3 days in Kyoto (2)



















































Halo halooo...
hehe

Lanjut ga nih? *ngomong ma diri sendiri*

Jadi pas dateng siang siang gitu, saya sempet 'lost' gitu, saya GATAU JALAN KLUAR STASIUNNYA! hehe brasa bego dah.. emang kepedean si, nbak-nebak sendiri awalnya, tapi ini untuk keseratus sekian kali kok, diakhiri dengan nanya,tapi kesannya lebih aj disini gara gara baru kali ini liat stasiun kereta bagus dan superhuge gitu, Tokyo kayanya kalah deh...

Oya, sbagai Turis, enaknya, kita halal banget kalo salah. Apapun itu, pasti kita di-maklumi sekali oleh orang sekitar. Paradigma itu harus kita gunain seoptimal mungkin. Rite?

Jauh dari sebelum ke Kyoto, saya uda mesen pnginepan disana via iternet. Cukup jelas, dari fasilitas, harga,dan peta lokasi. TOMATO House namanya, satu dari banyak banget hostel yang terdapat di kota Kyoto ini. hitungannya murah, semalam saya kudu bayar 2000 yen ato 200rb, dibanding hotel paling murahnya yg mncapai 5 sampe 6 ribu yen. Seperti hostel lain di muka bumi, sistemnya 1 kamar ada 4-6 kasur, alias share dgn wisatawan lain, kamar mandi luar lengkap dengan mesin cuci koin, dan dapur, serta living room yang tersedia wifi (wifi dan internet di Jepang cepetnya kaya mencret air). Cukup nyaman, karna justru suasananya jadi kekeluargaan sekali. Saya kebetulan share dengan mas mas Jerman yg sangat ramah dan 2 orang China yang apatis dan sharian di dalem kamar. si empunya hostel ramah sekali, bahkan mlm trakhir saya ditemenin nunggu bus, dan sampe sampe saya disediain ruang kosong buat solat sgala.. mantab kan?? Dan owner skaligus yg ngejaga hostel Tomato ini rajin ngirim invitation via fesbuk kalo ada acara apa loh sampe sekarang. (liat foto)

Kota ini 'katanya' memang dipertahankan sebagai kota wisata, kebetulan banyak banget tempat wisata sejarah, budaya dan religi yang bisa dikunjugi, mnurut saya 3 hari cukup ideal, itu saja saya men-skip beberapa kuil untuk di kunjungi.

Tarsportasi dalamkotanya gampang, ptunjuknya lebih 'jelas' dibanding kota-kota di Jepang lainnya yang slalu ditulis dalam karakter huruf kanji. hmm..
Bus dalam kota adalah yang paling ideal, kota ini cukup besar, perlu 1-2jam hanya untuk naik kendaraan dari ujung satu ke ujung lainnya. Bagi backpacker seperti saya, ada paket tiket bus seharga 500yen untuk naik turun bus sesukanya dalam atu hari, saya bisa sampe naik turun sebanyak lebih dari 10 kali, sedang harga normal skali naik 220 yen. tiket trusan itu dapat dibeli di dalam bus. Penduduk disini lumayan faseh berbahasa inggris, mirip2 di Bali, mungkin karena terbiasa hidup berdampingan dari turis asing.
Tapi untuk yg (mnurut saya bakal boring n kurang seru) ada paket bus 2000yen yang terdapat Guide di dalamnya, rute ditentukan sononya..

pada hari pertama dan setengah hari ke dua, betapa beruntungnya saya karena saya berjalan muter-muter Kyoto bersama pasangan suami istri dari Singapore, Mike&Fiona, pasangan ramah Chinese-Singapore.. Awalnya kebetulan kami dalam 1 bus dari stasiun, lalu ketemu lagi, langsung saya ngajak ngobrol mreka dan ternyata rute tujun kita hari itu sama persis (What a wonderful coincidence!), jadi kami bertiga jadi rmbongan bacpaker hari itu, walo dalem hati rada ga enak si ganggu hehe.. Miss those part, Mike&Fiona!
Oiya, kalo di Jepang, gampang banget ngebedain yang mana cewek Jepang dan cewe asia lainnya. gampang bgt. hehe

Gimana? terbayangkan enaknya kah?

(gambar: atas ke kanan: tersesat gang gang sempit nan molek di kota, nunggu bus d halte (suwung), bersama Mike&Fiona, bersama Simpei(sang pemilik hostel, Hostel Tomato(hostel yg nyaman), Peta jalur Bus (hidup dan mati saya di peta ini), Hotel simbol Kyoto )

Tuesday, December 07, 2010

My Lonely Planet: 3 days in Kyoto (1)
























Akhirnya setelah sekian lama, saya tergerak untuk cerita disini, daripada memori ilang..
Bulan Juli kemaren, (uda pernah cerita kan?) kalo saya nglakuin sebuah perjalanan yang mungkin masuk dalam klasifikasi "BackPacking". Saya ngabisin kira-kira 10 hari, sendiri, sebagai Alien yang legal, menempuh setengah dari luas negri Jepang, menginjakkan kaki dalam arti sebenarnya ke 5 kota (Tokyo-Matsumoto-Kyoto-Hiroshima-Fukuoka) secara seadanya. yap, saya 'hanya' ngabisin sekitar 5-6juta rupiah (kata orang ini GILA hematnya loh!)

Memang saya lumayan matang nyiapin ini, dibantu sahabat saya disana (pa kabar ya dia?) Koji & Shoota, saya ngrencanain transportasi untuk perjalanan 'besar' ini. Sayang mereka ga bisa ikut karena meski uda musim kemarau, tapi belum masuk summer holiday-nya..

Pilihan transportasi antar kota secara umum di Jepang banyak. Contoh saja, dari kota dimana saya tinggal. Kagoshima, yang berjarak terbang 2 jam ke Tokyo. Namun biaya transportasi yang tinggi menyebabkan Alien jenis saya terpaksa tidak memiliki banyak pilihan, ambil saja, pesawat Kagoshima-Tokyo termurahnya (kalo dirupiahin) sekitar 5-6juta SEKALI jalan.
Sinkansen juga harganya berkisar sama dengan pesawat, kbetulan karna saya berbeda pulau dengan Tokyo, bila naik kereta harus gonta ganti stasiun 3-4kali, baik Sinkansen atau kereta api biasa. Kereta api biasa disini makan biaya (Kagoshima-Tokyo) sekitar 2-3 juta. Nah, Kalo naik bus, harga sekitar 1jutaan, saya ngabisin 1,2 juta rupiah untuk ini. Bus malem, 18jam perjalanan darat dari Kagoshima ke Tokyo.

Perjalanannya cukup oke, kebetulan disana highway semua. jadi ga ngrasain liat jalan tengah kota yang ramai, nyetirnya mulus, tanpa nyelip Truk kaya di pantura, tempat duduknya woke punya, kaya kelas bisnisnya Flight Mandala/Sriwijaya (jujur saya ga pernah juga sih), dapet sarung kaki lengkap dengan tutup mata, sayangnya jarang dapet makan, adanya mampir ke peristirahatan (kaya pom bensin dan resto2 yang jadi satu di beberapa Restpoint di Cikampek, lengakap banget uda kaya Mol hehe)

Untuk transportasi kota-kota yang ga gitu jauh, misal Tokyo-Osaka (jarak tempuh 2-3jam darat) lebih asik naik kreta ekonomi antar kota, dijamin ga kaya 'ekonomi'nya sini, yang naik cantik2 gila euy (kaya Miyabi kabeh huahahah), tapi untuk antar kota yang jarak tempuh darat diatas 5jam, kalo saya sih, untuk idealnya naik bus malem, brgkt malem sampe pagi2, tinggal cari tempat mandi umum deh, hemat biaya bus, juga hemat biaya nginep.. seperti saya, alan 10 hari, cuma pernah nginep di pnginapan (itu aja hostel doank) cuma 2 malem, sisanya saya bener2 nge gembel. seru banget asli! hehe

Oya, sebenernya, ada yang enak buat para turis. Japan Railway/JR (BUMN kereta di Jepang) menyediakan JR-Pass (paket satu harga bisa naik kreta kemana-kemana keliling jepang seenaknya) yang harusnya bisa diurus sebelum keberangkatan ke Jepang, ngurusnya kudu di kedutaan Jepang di negara asal, sayangnya saya baru tau ada ini pas disini, jadi ga bisa make itu deh, hehe..




Kalo urusan perut mungkin rada perlu 'puasa'. Sekali makan paling murah ngabisin 40-50 ribu rupiah. Harus pinter2 ni ngaturnya. dari mulai makanan nasi isi ikan-ikanan/sayursayuran dibungkus segitiga (namanya saya lupa) kaya foto diatas, sampe bento yang bisa minta
dipanasin di convenience store (mirip-mirip indomaret) sampe ke franchise yakiniku-don Yushinoya ato Sukiya. Beli minum, minimal bisa minum sepuas puasnya dari kran, kalo mo variasi beli di kotak minuman (yag make koin) yang bener-bener tersebar merata di setiap sudut di jepang (sampe ke pelosok-pelosok, sumpah), minuman kaleng kaya cocacola harganya rata-rata 90-150 yen (1yen=100rupiah). mahal ya?bersukurlah hidup di Indonesia! =]

Singkat cerita, setelah puas jalan 2 hari di Tokyo n 2 hari ke Matsumoto, saya minggat ke Kyoto. Disini saya uda nyewa hostel yang saya pesen uda dari awal saya nglakuin perjalanan ini, kbanyakan lewat internet, cukup mudah, apalagi kalo ada orang jepang yang bantu (masi bersukur bgt ada Koji&Shoota yang tiba-tiba mau bantu se-gitunya =D ). Kyoto itu kota 'budaya' di Jepang, sejarahnya, kota ini adalah kota 'tertua' dan ibu kota Jepang jaman dulu, dan sampe skrg emang sebagian dipertahankan tatakota kunonya itu sama pemerintah Jepang. Buat wisata asik sekali. Mirip-mirip Bali kalo di kita, hampir smua orang lokal faseh bahasa Inggris, banyak Bule sliweran, banyak tempat bisa dikunjungi, saya juga langsung jatuh cinta sama kota ini. sangat direkomendasikan untuk temen-temen, kalo belum ksini belum ke Jepang deh. hehe

Oke, disini dulu, tunggu episode selanjutnya yaaa,,, Kyoto banyak crita euy =]



Sunday, November 14, 2010

seru sekali semalam (2)

'life is waiting' begitu kalimat yang tertera dan menohok pada poster film the terminal.. khususnya bagi yang pernah mengalami betapa cengoknya nunggu di bandara.

Lanjut dari crita kemarin. setelah pengumuman pertama bahwa pesawat akan medarat, setelah skitar sepuluh menit, persis setelah saya menanyakan pada penumpang di sebelah saya mengapa ga mendarat-darat? pengumuman kedua terdengar, "bla bla bla, bahwa dikarenakan bandara Adi Sucipto baru saja ditutup karena abu letusan merapi, maka pesawat akan kembali menuju bandara Sukarno-Hatta kembali, dalam 1 jam, untuk urusan, bla bla bla..."

saya terdiam,
tambah stres.

satuan waktu terasa seperti berlipat ganda, sampai akhirnya sampai di Soeta lagi pada pukul 11 malam. saya, dibantu oleh kak Cholid, mengurusi untuk gimana caranya saya bisa sampe semarang esok pagi sblm atau dekat2 jam 7.

sekitar satu jam kami dilempar sana sini, ga jelas, tapi saya merasa beruntung dengan keberadaan bang Cholid, kalo ga ada dia, ga tau deh..

akhirnya dengan alasan divisi untuk mengurusi perpindahan pnerbangan ke maskapai lain, (kebetulan ada flight garuda jm 5.40) orangnya sedang ga ada, kami mau effort dikit untuk ke terminal dua sendiri , membeli sendiri, dan nantinya mereka akan ganti. oke, kami akirnya bisa ke teriminal 2, via mobil angkutan mandala yang kebetulan lewat (bus antar terminal jam 11 mlm uda ga ada, taksi skali jalan matok 50 rb, hampir gila dah pokoknya) dan membeli tiket dengan uang kak cholid. (uang saya tinggal 100rb, itu aj d atm, bejo banget kan saya?), lalu kami balik lagi ke terminal 1 untuk minta ganti uang tiket ke lion, walau lama, kami berhasil.

Kami menuju ke terminal dua lagi, setelah ngasi uang trimakasi ke sopir mandala yang jadi malaikat malam itu, kami mencari tempat duduk atau tempat lain yang bisa kami buat tidur sejenak. kami lelah. berbicara pun lelah. waktu mnunjukkan 01.30 dini hari. 2-3 jam lah kami bisa bobo sebelum check in.

saya akhirnya tenang,setelah kaki saya menginjak tanah semarang, pada pkul 7 tepat di Ahmad Yani.

tidur dibandara, hectic di kerjain LionAir, ancaman molor lulus 3-4 bulan, tralalalalalaaa ...

ya wis, bgitu doank si..
seru si , dibuat stres sebenernya, hihihi..

Friday, November 05, 2010

manusia kamil#2 "OSTEOMIO"


sila klik www.manusiakamilbiru.blogspot.com atau di

seru sekali semalam =]

Baru hari itu saya tertelan dalam keadaan terkompleks yang bikin saya stres akut.

Jadi begini, saya memang telat dan masuk dalam kloter terakhir rombongan wisuda bulan januari, yang kebetulan berangkat magang ke rumah sakit pada awal minggu ini. Bla bla bla, intinya pada hari jumat kemaren, tepatnya jam 7 pagi, saya ada ujian pre-magang (sebutannya pre-kompre). Sebelum hari itu, saya main ke jakarta karna memang ga ada kegiatan apa apa di kampus, saya sengaja beli tiket pesawat dengan flight jam 18.30 maskapai Lion Air. Selain murah karna promo, waktu main saya bakal lebih maksimal dengan tak mengindahkan jadwal ujian besok paginya, kebut semalam, rencananya. Biasanya saya naik kreta senja atau kalo punya duit lebih , naik yang eksekutif, kebetulan saya tipikal yag bisa menikmati perjalanan.

Alih alih mau praktis, justru saya terjebak. Iya. TERJEBAK.

Awalnya saya naik Damri dari blokM sekitar pukul 15.00, sampai d terminal 1 Soeta pukul 16.30an. pas banget buat chek-in dll untuk flight 18.30, pikir saya. Lalu saya menunggu dengan senyum di ruang tunggu boarding sebelum ada pengumuman bahwa flight saya di delay 2 jam krena masalah tekhnis, psawatnya masi ada di Jambi. Entah knapa, biasa, ga jelas. Bahkan ga ada segelas aqua apalagi makanan kecil yang menjadi hak penumpang flight yang di delay. Oke, saya cari makan di luar, disitu saya bertemu Saudara saya, sepupu Mama, Kak Cholid, orang Jakarta, kebetulan dia mau pulang ke Semarang dgn flight yang sama dengan saya.

Saya cerita padanya bahwa saya lagi rada khawatir karna besok paginya saya kudu uda hadir di ruang ujian, bila tidak, saya bisa nganggur 3 bulan lagi untuk nunggu rombongan magang berikutnya, yang berarti wisuda saya juga akan molor lagi. Beruntung, dia adalah tipikal konsumen yang langsung erani protes ( ga kaya saya_pasif, terimaan), lalu kami minta konfirmasi yang ‘jelas’ mengenai nasib kami. Dan ternyata flight kami ke Semarang di delay sampai besok paginya jam 7 pagi take off. Gila, saya lemes, yang terbayang, saya bakal nganggur lama cuma buat nunggu wisuda.

“Adek saya ini, dokter, tinggal ujian akhir besok pagi, dan harus sampe Semarang malam ini, gimana caranya” kira kira begitu kilah kak Cholid pada Duty manager Lion Air. Kami akhirnya setuju dengan tawaran mereka untuk memindahkan kami untuk ikut flight ke Jogjakarta pada pukul 21.00 (pasti ga delay) dan dari bandara Jogja, mereka sudah bisa menyediakan angkutan ke Semarang tanpa biaya tambahan untuk kami. Lega dikit saya.

Singkatnya, saya sudah di tempat duduk di atas pesawat, uda take off, uda ngobrol ngobrol banyak sama temen sebelah saya yang banyak bercerita tentang usaha IT-nya. Satu jam hampir berlalu ketika pramugari mengumumkan bahwa dari jendela kanan pesawat (seat saya d posisi ini) bisa dilihat warna merah menyala yang kecil dan memanjang, menyala, iya, itu Gunung Merapi. Keren banget dah. Dan diakhiri pengumuman kedua bahwa pesawat sebentar lagi akan mendarat di Bandara Adi Sutjipto, Jogja. Saya masih kepikiran ujian saya, karna ga mungkin saya belajar, dan pasti saya kurang tidur, karna bakal perjalanan darat skitar 2-3jam ke Semarang,,

Tuesday, October 12, 2010

Netter is the Man! =]


So far, many people have inspired me. Muhammad SAW, my father, my (elementary till college) teachers, people around me, even Spongebob and unimportant movie actor,,
But, Netter, from the first time I know him (from Anatomy Atlas and another Netter's medical books), I felt like his carier had enlightened my dream into the real.

noted!:
"someday, I'll be A medical illustrator like him!"


*if you want to know who is Netter, check this out:
or

Wednesday, October 06, 2010

om Toni yang nge-blank

Halo sodara! salam separatos!

"menurut mas Toni, cinta itu apa?"
"cinta itu adalah sebuah karya anak bangsa, yang melindungi warisan atau true love, atau piss love, atau i love u , yang membuat hati seorang manusia tentram atau damai atau piss atau karcis..... (dan seterusnya)"

Barusan adalah contoh pendapat dari mas toni, seorang yang memiliki gangguan jiwa, yang kebetulan menjadi terkenal di per-internetan karena begitu kocaknya, (kalo ga percaya monggo nongton di you tube, banyak bgt episode-episode 'gila' mas toni di Toni Blank Show)
saya bukan mau ngebahas mas blank ini sebenarnya, tapi saya rekomendasikan teman2 kalo iseng, daripada ngga ngga mending klik mas toni ini ..=]

Orang gila, atau lebih halusnya, orang yang menderita gangguan jiwa. Sebelumnya, secara umum (bodo-bodoannya) dibagi 2 aja, pertama yang emang 'gila' atau yang uda putus kabel di otaknya (psikosis) dan satu lagi orang yang terdepresi karena stress (neurosis). Sebenernya masi banyak lagi pembagiannya, tapi daripada jadi gila baca ini, 2 aja yo. Bedanya, yang pertama/psokosis itu biasanya ga nyadar dia itu 'gila', yang satu lagi nyadar kalo dia stres, dan masi banyak lagi bedanya. semoga ngerti ye. hehe. Kali ini kita ngomongin yang psikosis aja ya!oke

Berdasar pengalaman sebulan lalu, slama 5 minggu saya di RSJ (bukan sbagai pasien, tapi sbagai koas! ) saya jadi sdikit paham, bagaimana seluk beluk disana, dan apakah sebenarnya 'orang gila' itu.

Kasihan, itu adalah label di pandangan kita sebagai orang normal pada mereka. disaat menghadapi mreka setiap hari, melihat langsung kemajuan pengobatan mereka, melihat mereka berkelakuan 'gila' (yang sebagian besar sangat 'lucu', iya lucu yang natural , lah wong emang mreka gila si ya haha =D), mengobrol dengan mereka. Bagi saya sangat berkesan.

Contohnya saja, pasien yang saya jadikan kasus (saya buat rangkaian datanya buat maju ujian), nmanya mas.S. laki laki 23 tahun, sudah ke 3 kali dirawat di RSJ dan kali ini suda 2 minggu disini (RSJ). dia terdiagnosis Schizopren Paranoid berkelanjutan, prognosis buruk (maksudnya kmungkinan sembuh sangaaaat kecil, karna banyak hal,susah dijelasin).
Profilnya, dia seperti normal, sangat kooperatif diajak berbicara dan bercerita, sangat memahami agama (dulu anak psantren,dan smua tingkahnya slalu mendasari Rasul,dll dll, tapi dgn cara yang tidak berlebihan spt fpi *ups*), sangat bersih (ini rada kompulsif sih, mandi tiap 2-3jam). kelainan dia, cuma karna selalu mendengar bisikan entah dari mana (halusi), dan memiliki waham/delusi bahwa dirinya kadang diberi kekuatan. dan dia bercerita juga, kalau alasan dirinya dibawa ksini (lagi) karena dia kerasukan kekuatan itu, yang dia sendiri bnr2 ga tau. hmmm... trakhir, yang membuat sedikit trnyuh, adalah, keinginan dia pulang, rindu akan kedua orang tuanya di desa, dia ga tega ortunya yang suda mulai tua masi kerja di ladang, dan hebatnya, mas S ini masi punya cita-cita bersekolah untuk jadi ahli tani. buat kmajuan desanya. tapi , akunya, yang dia bisa lakukan sekarang adalah berdoa supaya dia bisa pulang, kekuatan 'aneh' yang dia anggap ada itu lenyap, dan berbakti pada ortunya. jujur, abis itu, saya juga doain dia, supaya sembuh. simpati saya sangat besar untuk mas S ini.

Sudut pandang lain. Salut saya, kepada keluarga 'mereka'. yang menanggung beban mental dan sosial begitu besar atas anggota keluarga mereka yang sakit. mnurut saya itu lebih berat daripada sakit fisik, (maaf) mungkin sedikit sama dengan posisi penderita HIV di masyarakat kita. kadang mereka dipojokkan secara sosial secara berlebihan. Semoga mereka trutama kluarga pasien gangguan jiwa, diberi ketabahan lebih. Amiin

salam SEPARATOS =D

Sunday, October 03, 2010

just do .a


halo halo!
sudah lama tak bersua, twitter, tumblr, kanvas, konflik hati, konflik di kampus, adalah sangat ngabisin mood saya untuk tetap posting disini sampai sisa sisanya...

kemaren-kemaren, saya bincang dengan kawan, tentang doa.
mucul pertanyaan dari kawan yang saya anjurkan untuk doa yang lebih spesifik, bukan hanya yang umum,
contoh:
umum: " ya Allah, smoga smua yang terbaik yang terjadi nanti "
spesifik: " ya Allah, smoga nanti siang, saya bisa ngerjain ujian selancar-lancarnya, dapat nilai A, dan langsung lulus dan bisa wisuda november tahun ini."
atau "ya Allah, smoga malam ini tidak ada pasien satu pun saat saya jaga di UGD"

get it?

berdoa yang umum oke, tapi berdoa yang terbaik mnurut kita, atau maksud saya yang kita bener2 inginkan, itu yang kita doain.
lalu kawan saya bertanya, loh nanti Allah bakal marah kalo kita minta kaya gitu, kita seolah serakah dan seenaknya gitu mintanya? dan saya berpendapat, bahwa, ga bakal ada manusia yang berdosa karena berdoa pada-Nya. cuma 3, dikabulkan, ditunda atau diganti yang lebih baik. itu janji-Nya. dan Dia memang penguasa takdir, penguasa hati manusia, penguasa nafsu kita, penguasa jodoh, penguasa takdir kalo MU bertanding dan penguasa segalanya.

jadi intinya, mari kita berdoa lebih spesifik, dan lebih rinci, dan jangan lupa doain orang lain.

gambar: saya dan kawah di puncak merapi. kangen naik gunung euy.. =]

Saturday, September 04, 2010

ballet shoes and my moon





kanvas 20x30cm, acrilic

Friday, August 13, 2010

4BRAIN (PRE-ORDER T SHIRT)



PRE-ORDER T SHIRT
MANUSIA KAMIL "4BRAIN'
Otak manusia, berbobot hanya 1200cc, yang merupakan volume otak terbesar dibanding semua makhluk di bumi, bahkan makhluk sebesar dinosaurus sekalipun.
Otak adalah keajaiban, tersusun oleh kepadatan bermiliar sel saraf yang tertata kompleks dan elok. indah.
4 hal besar dia kuasai, terjadi, terkonflik, berakibat dan bersebab dalam sekaligus,
Motorik
Sensorik
Otonom
Fungsi luhur

Absolut. dia adalah pusatnya.


IDR 75.000 (Shipping not included)

COTTON COMBED 24S
SABLON A2 SUPERWHITE

KUOTA 12 PCS

T Shirt akan diproduksi setelah mencapai kuota 12 pcs dan buyer menyelesaikan kewajiban pembayaran

T Shirt akan dikirim dari menggunakan jasa TIKIJNE dari Semarang

Setiap pergantian sesi, seller akan mengirimkan SMS konfirmasi kepada para buyer

Proses produksi berkisar antara 2-3 minggu

SIZE (For Male)
S----P : 67, L : 45
M----P : 69, L : 48
L----P : 71, L : 51
XL---P : 74, L : 54

SIZE (For Female)
S----P : 61, L : 41
M----P : 63, L : 44
L----P : 65, L : 47
XL---P : 67, L : 53


CONTACT INFO :
MAIL : muhammadkamil31@yahoo.com
SMS : 081390000259

FORMAT PEMESANAN
Nama asli:
Alamat lengkap:
No HP:
Ukuran:
Jumlah:

Pembayaran Melalui
Rekening MANDIRI 136-00-0565148-1 a/n Mohammad Kamil


monggo!! =]

Thursday, August 12, 2010

fallin into the Moon's sound.

akhirnya saya brani main di atas kanvaas! make akrilik,,, =D

Monday, August 09, 2010

Hiroshima (pick my past back)











































Just for u all to know, that I used to spent my childtime in Hiroshima. I had lived in that nice city around 1987-1993 (6years), when I was 1 year old till I was 7. My father took a kind of master school in Hiroshima University,
I went to the Okko hyakuen (kindergarden) since 2yearsold, then I entered Okko Shogakko (Elementary school) before I went back to Indonesia while I sat in the beginning of 2 year of Elementary school.
I think I was lucky coz that really great oportunity that I could spent my chiltime not in ordinary way, despite of we are the same as human, I was still An alien, hehehehe.. the only weirdo black skin child in the middle of all Japanese student. That's pretty cool, wasn't it? hehe..

The unlucky is, I can not remind those 6 years! hhhhh.. I think I was too young and my immature temporal brain haven't save those memory..

That was motivating me, to went to the Hiroshima. to pick my past back.
With my googlemaps in my smart phone, like unbelievebly, I could find my old residence/home, my kindergarden, and my Elementary school! That was bloody amzing! =D
Nothing canged, I could remain all of the place, each corner, my memory's came back spontanously like just explode..hehe..
That was very exiting! And I advice you all, someday, you should come back to your oldplace, and you will feel what I felt. sooo fuckin cooollll =]

like Japanese said : "iiiii neeee !!"

(left to right: my kindergarden (front view)- my elementary school (front view) - took a image with 2nd year student (I was that short 18years a go)- my residence (left) and the temple (where I spent every afternoon) - my kindergarden (gate) - Hiroshima station )


Tuesday, July 27, 2010

Tuesday, July 20, 2010

(2) in Daily -ends-


Sometime if you met new things in your life, everything would gonna be fascinating.

The sentence above, is conclusion for my lonely and speechless life in Kagoshima. Everything was new. Can you remind Meggi Z songs? "makan, makan sendiri. nyuci baju sendiri, bla bla bla seeen diriii ...." .. yah, closely like those lyrics. I went clean up my (full of mini-cochroaches) room, washed the dishes (argh... I was sooo lazy for this stuff), washed all my clothes and cooked all my breakfast and dinner by myself.. yap, 'by myself' means very comlplicated for me. Since I was born in 24 years a go, I stood behid my mama-papa's back. That was shameful, wasn't it?

But amazingly, I had enjoyed all those things. You can imagine that my lips went smile during cleaning up or cooking, although my lonely life still messy. hehe..

Because of my programs was not A full scholarship (I only NO need to purchase education&accomodation payment), I had to manage my living cost all by my self. Morever, The living cost in Japan is around 4th or 5 th highest in the world! Especially for food, uhm, for example, you have to ready 500-1500 yen in your pocket (1yen = 100rupiah) for only once time eat. And either did transportation cost, communication, etc etc .. huhhh.. If you will life there, you shouldn't convert anyprice to rupiah, except you want your brain going cramp.hehe

Everyday, I went to the hospital by walking on ascending way, it tooks 20-25 minutes. It's a little tough for me at the beggining, but it's going to be like healthy habbit for my low extrimity's muscle and my lungs immunity. (alhamdulillah, I had never fallen to ill condition there)

If I had sparetime, I ran some of my afternoon by bicycling around the city, I went to explore what there were in my radius 2-3 kilometers around my accomodation place. There were 2 Mall, so many shop and so many delicious-looks restourant. Walking around this city by bicycle is the one of my entertainment, feeling the light wind blow, looking at the cute Japanese girl with hotpans everywhere, and no body cares you (yeah, Japanese people is the most passive people in the world). That all so lovely for me! wuuuuh, I miss those day huhuuuu....

Thursday, July 15, 2010

(1) in Daily


















It was 8 weeks (From the beginning of May until The end of June) I went through those study program. I joined almost all of the activity (which I could join and My profesor ask me to joined) at Neurosurgery(NS) Departement, Faculty of Medicine, Kagoshima University, Japan.

There were so many members compare with NS dept. in my hospital here (Kariadi). 1 professor, 7 staff of NS, and lot of NS residents (around 11-12 peoples) . Coincidentally, These departement was A kind of International outlook departement, some of international students became NS resident, one from Nepal, and one from Indonesia and from Colombia. I was the first student for this studentexchance program there. English is not the one of requirment for this program. (since language and writing were the paramount problem to study in Japan). so I didn't need to study Japanese languange in serious way.. hehe

Prof. Kazunori Arita was my professor. He was is one of famous Neurosurgeon in Japan (especially in Adenoma case). For me, he like my father and my great teacher at once.
He asked me to make a study about intraoperative MRI(iMRI) during my program. So everyday, beside attended to NS departement activity, I studied about that (iMRI and some patients case using iMRI).

Generally, In my opinion, we were left behind too far, the educational systems, the health insurrance systems, bla bla bla, and especially the Technology..
In braveness, I can use analogy that currently, for cooking, we still used fire-wood stove, but they had used digital&electric stove..
ironic, right? but I don't have competency to talk about our (trouble) country, yet..

I think, this program really work for me, i got very lot of experiences and it open my mind in all side. And I hope I can comeback to study here. Amiin.

Overall I love Japan (for study, and for life, there)
=]

*I am sorry for bad english, I know my grammar is miserable. hehe
*oya, u can see in some photo image , they taken in University Hospital, Kagoshima.

1.iMRI
2&3. Studying with other med.students
4. microsurgery tryning
5. The proffesor's teaching about imaging
6.farewell party with NS staff, secretaries, and students.
7. w/ Prof.Arita & Oyosi sensei (my mentor)

Tuesday, July 13, 2010

petualangan sherina


hei hei
sudah lama kita tak bersua ya teman?
langsung aja, jadi kemarin itu setelah menyelesaikan program pendidikan yang sangat pendek di Kagoshima University, saya melakukan sebuah petualangan (yang so far) terdasyat selama hidup saya.

Saya pergi ke beberapa kota Jepang, memakai bus dan kereta (sebagai pilihan transportasi termurah), sendiri, membawa (hanya) sebuah ransel dan sebuah kamera pinjaman (untung sekali dapat pinjaman, karena kamera punya saya rusak).

Kagoshima, kota yang saya asali ini sebagai mana di posting sebelumnya disini, terletak di ujung selatan jepang, jarak 2 jam dengan pesawat, 18-20 jam dengan bus. bisa ngira2nya kan?
iya, dan perjalanan saya sengaja saya rancang dengan rute Kagoshima-Tokyo(ter-utara dalam peta perjalanan saya)#2hari-Matsumoto#2hari-Osaka(transit)-Kyoto#3hari-Hiroshima#1hari-Fukuoka(transit)#1/2hari-Kagoshima. kira kira perjalanan ini memakan waktu saya selama 9 hari bersih.

pengalaman yang menakjubkan. meninggalkan kesan hebat dalam hormon saya.

secara kontinyu, akan saya share dalam tulisan-tulisan berikutnya okeeeh =]

Sunday, June 20, 2010

2 dimensi..




akhirnya nemu arah dari tarian pena tangan saya..
mulai dengan dengan diri saya.

Sunday, June 13, 2010

Olahraga yok

Bulan ini saya tertular kelatahan sebagian besar homosapien di bumi untuk menggandrungi sampai terdemami dengan Piala Dunia.
Kebetulan pula saya sedang merantau ditempat yang 'komunikasi'nya merupakan hal ter'berat' sebagai tantangan. iya, belajar bahasa itu sebenarnya bisa dan mudah. Namun butuh waktu tidak sebentar. Dan akhirnya pertemanan -sebagai bentuk hubungan antar manusia yang ter'positif'- pun terkendala.
Namun terjadilah hal instan ini. Yap, lewat bahasa olahraga, terjembatanilah komunikasi tersebut. Terbukti dari hal besar, Piala Dunia, saya yakin ga semua bisa berbahasa Inggris disana. Para sporter, media, tuan rumah, pemain, oficial, setidaknya mereka berinteraksi pada wadah yang satu. Indah bukan? Dan terbukti pula di tempat saya foto diatas, kami sungguh sulit untuk berkomunikasi secara lisan, namun muncul sebuah keakraban, dan paket ekspresi intraksi lainnya dalam permainan kami (basket) , dan berlanjut diluar itu.
Disamping sbagai alat 'komunikasi' instan, olahraga juga jadi ajang atau media membela negri. Sekarang bukan jamannya perang dunia, tembak2an, bom2an lagi (meski sedikit ada), dan jadilah ajang olahraga menjadi sarang bagi para pahlawan dalam diri setiap pecintanya. Saya punya banyak pahlawan, para pemain Manchester United, Si grombolan Boston Celtics yang mati matian di final NBA tahun ini, Keisuke Honda di tim Jepang di Afrika Selatan sana, dan tentunya Para atlet negri Indonesia yang bermain pada ajangnya. iya, mereka adalah Pahlawan, walau beda, bagi saya mereka sejajar dengan Pangeran Diponegoro pada jamannya.

Ngerti ga? hehe

(ket. gambar: Saya (baju merah,duduk) bersama tim basket Medical faculty of Kagoshima Univ. beserta para manajer cantiknya disela latian rutin.)

Wednesday, June 02, 2010

me-kenas-kan


Kejadiannya pada bulan Oktober, memang bagi saya stase di bagian obsetri&ginekologi ini lebih dari sekadar seru. Banyak hal yang menjadikan saya mengerti ‘lebih’ akan suatu hal. Buktinya salah satu rangkaiannya secara detail masih saya ingat sampai sekarang, mungkin sampai nanti nanti. ‘membekas’.

Singkatnya saya pada saat itu bertanggung jawab kepada seorang pasien wanita, 34tahun, primigravida(hamil pertama) minggu ke 36, datang dan dirawat di rumah sakit Tugu karena menderita preeklamsia ringan(tekanan darah tinggi pada trisemester/3 bulan akhir kehamilan). Penyakit ini memang memiliki angka kejadian yang tinggi pada wanita Indonesia. Tapi yag unik, ibu ini memiliki sifat yang secara mental lemah, hmmmm, mungkin ke arah manja tapi ga enakan. Unik lah pokoknya.

Dia datang pada sore hari. Denyut jantung bayi menandakan bayi dalam kandungannya ‘sehat’, dan tekanan darah berhasil diturunkan. Dia dirawat inap (rencananya sampai 2hari) untuk memastikan tekanan darahnya terkendali, juga untuk memastikan si bayi masih ‘kuat’ (karena dgn tekanan darah tinggi bisa me-mati-kan si bayi). Yang ditakutkan pun terjadi. (biasanya jarang) Pada subuh, sekitar jam5an, waktu mengecek pasien inap satu-persatu, saya dengan alat pendeteksi DJJ (denyut jantung janin) menemukan bahwa, tidak ada tanda-tanda bayi di dalam kandungan si ibu ini masih hidup. Secara pelan saya tanya ke si ibu, “maaf bu, semalem krasa mules ga bu?atau ibu ngrasa kluar flek dari jalan lahirnya?” si ibu menjawab ”iya mas,saya sebenarnya semalem mules banget pas tengah malem, tapi ga enak sama suami saya kalo mo bangunin, dia kliatan cape..”saya: “………?!(hela nafas dalem sekali).... ya uda bu, tapi nanti kalo ngrasa apapun langsung panggil minta bantu ya bu…” Lalu saya melangkah keluar untuk melaporkan ke dokter jaga supaya ikut memastikan kematian si jabang bayi (yang hampir matang) itu.. Iya, agak satir hati saya. Sedih.

Setelah di USG, dipastikan meninggal, kami memberitahu keluarga, terutama ke suami si ibu ini terlebih dahulu keadaaan sebenarnya (mengingat mental si ibu ini pasti akan sangat drop bila tau langsung). Dan (terpaksa) kami mengikuti saran suami, dan keluarga si ibu ini sendiri untuk tetap tidak memberitahu kematian si bayi ini. Karena semua mengakui, ibu ini memang lemah sifatnya. Dan ironisnya jalan satu satunya untuk ibu ini adalah mengakhiri kehamilan scepatnya (karena bila tidak, si ibu bisa pendarahan berat dan ikut meninggal juga) dengan cara diberi obat supaya cepat dilahirkan lewat jalan normal.

Ironisnya. Seperti pada ibu-ibu dengan proses bersalin pertama kali, pasti merasakan nyeri yang lebih-lebih. Ditambah pada ibu ini, stimulasi tidak terlalu berhasil, partus macet pun terjadi (kalo ga salah , kala satu lebih dari 12 jam) *sakit banget tu pasti. Dan yang lebih bikin saya miris. Ibu ini sama sekali belum tahu akan bayi di dalam kandungannya sudah meninggal.

Oke, lalu kala II atau fase bersalin atau fase jebol beneran sudah tiba. Saya menemani ibu ini, disampingnya, karena suamipun tak tega.

Hati saya miris teriris iris, harus menopeng akan tahunya saya akan sudah meninggalnya si bayi. Selama lebih dari 4 jam saya menemani si ibu (tengah malam sampai subuh), menjadi pegangannya (remasannya), dan menjadi teman ngobrolnya, tentang segala hal,sampai proses menjahit robekan jalan lahirnya selesai (Bayi lahir, ibunya hanya diberi lihat sejenak (kami sengaja supaya ibu teteap tak tahu,huff...), pucat, Berat skitar 4kg, tanpa ruh dan langsung di bawa ke ruang lain untuk diurus para bidan dan keluarga si ibu).

Kami mengobrol tentang bagaimana dia bertemu dan brpacaran dengan si suami, tempat kerja, kampung halaman, dan lain-lain. Dan selalu saja dia menjuruskan omongannya ke buah hatinya, laki ato perempuan? Kok ga nangis? Enaknya diberi nama apa? Pengennya disuru jadi dokter kaya mas, pengen disekolahin favorit,,dll,dll.. Dan lagi, bagian terberatnya selama 4 jam itu adalah: saya selalu tega membohongi dan selalu mengalihkan pembicaraan supaya si ibu tetep tak mengetahui. Si bayi sudah tiada , dari awal.

Setelah selesai, pas baget subuh, saya sangat lelah, secara mental tentunya. Pada pagi hari saya gantian jaga dengan teman saya.

Saya tak sarapan pagi itu, dan sepertinya juga tak makan siang.

Lebih tepatnya tak nafsu.

Smoga si ibu skarang tetap dalam bahagia.

=[ =]

Tuesday, June 01, 2010

puisi dari entah siapa, bertemakan BJ Habibie untuk Almr.istrinya... puisi yang dalaaam....hmmm


Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, ,sekejap saja,

lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,

hatiku seperti tak di tempatnya,

dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,

pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,

Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,

kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada. selamat jalan sayang,

cahaya mataku, penyejuk jiwaku,

selamat jalan,

calon bidadari surgaku….