Wednesday, July 13, 2011

gowes dewean Semarang-Jepara-Semarang (160km on the road)


Spontan muncul ide untuk perjalanan ini saat hari Minggu, 10 Juli 2011 kemaren dapet sms untuk tugas jaga malam di RS.Graha Jepara pada ari Senin malamnya. Senin pagi, sekitar pukul8.00, saya berangkat dari rumah. Saya sengaja tidak memili berangkat subuh karena sesuai pengalaman, pada saat mencapai pantura, saya bakal di am yang padat (pukul6-7-8).

Sesuai dengan estimasi, jalanan Semarang-Jepara lumayan lenggang, cuaca cerah, an itu mengakibatkan angin yang kencang sepanjang perjalanan. Saya jadi tambah paham dengan konsep 'aerodinamis' untuk semua kendaraan termasuk sepeda. Saya beristirahat sebanyak 2kali, yaitu di PomBensin sebelum Jalan lingkar luar Demak (30km dari rumah) dan di Masjid besar, Mayong (60km dari rumah) dengan masing masing istirahat selama 30 menit. Saya sampai di tempat tujuan saya (RS.Graha,1km dari alun-alun Jepara) pada pukul 12 siang. Lalu saya istirahat dan tugas jaga pada sift malamnya. Alhamdulillah pasien yang datang minim, sehingga saya bisa cukup istirahat untuk perjalanan pulang Jepara-Semarang pada keesokan harinya. Jarak 80km (tepatnya 79,6km) saya tempuh dengan mengayuh 2jam52menit, kecepatan rerata 27,6km/j.


Perjalanan pulang juga saya lakukan pada pukul 8.00. Entah kenapa badan saya terasa lebih segar, saya menempuh perjalanan nonstop sampai pombensin yang terletak sebelum jalan lingkar luar Demak (jarak 40km dari Jepara), lalu kembali mengayuh sampai pit stop ke-2 di pombensin depan Unisula (jarak 67km dari Jepara) dan setelah itu saya mnempuh tanjakan Jl.Rinjani dan terus langsung pulang kerumah. Total jarak Jepara-Semarang(rumah) sepanjang 82km, saya tempuh dengan mengayuh slama 3jam6menit, dengan kecepatan rerata 26,4km/jm. Pukul 12.10 saya sampai dirumah dan langsung mrebahkan diri secara damai di teras rumah, tidak berganti posisi selama 1 jam untuk menikmati penyiksaan diri indah ini. =]

Begitulah kira-kira cerita perjalanannya. Sebenarnya ada beberapa hal yang bikin rada awas dan mengurangi kenikmatan bersepeda (tidak) santai ke luar kota ini. Salah satunya adalah kendaraan-kendaraan besar, mobil, dan motor yang masih berekspektasi bahwa sepeda adalah kendaraan 'santai' yang selalu pelan dan gampang dikendalikan, jadinya hal itu rada bahaya buat kita-kita yang 'ngebut' dalam bersepeda. begitulah,,,,

Saran saya, ciptakan perjalanan sendiri. bukan masalah tujuan , tapi setiap perjalanan itu sungguh menyenangkan.

Wednesday, July 06, 2011

'kerasukan'




"faceless fairy"
acrilic on canvas 65x50cm.

tiba2, saya nglukis ini pas stuck males ngapa2in pas kebangun jam 2 malem itu, lalu saya mulai itu dan selese skitar jam 6-7an... tangan saya ngikutin hati saya, warna dan peri tak berwajah itu, entah saya dapet ide dari apa... hehe.. seru banget 'kerasukan' kaya pas nglukis ini.. =]

NB: cek juga www.kamilpopo.deviantart.com untuk lihat keisengan saya lainnya

be Fearless

Keberanian. itu absolut dimiliki oleh seseorang. Saya dan temen-temen pastinya juga dikelilingi sama orang-orang yang memiliki tipikal tingkat keberanian yang berbeda.

Ada satu quote yang masuk banget (saya baca di majalah bycycling):
"Fear Of Pain Is Worse Than Pain Itself "

Dalam hipotesis saya, keberanian yang saya maksud itu berhubugan dengan optimisme, keyakinan diri, atau hal semacam itu. Saya mengalaminya, dan saya jamin situ-situ juga ngalamin banyak hal yang menimbulkan semacam 'KERAGUAN" dalam melakukan sesuatu. Yang akibatnya, mnurut saya fatal: Pembatasan potensi diri, dimana seharusnya: Mencari batas dari potensi diri.

Dari mulai hal besar seperti ber-mimpi, memiliki cita-cita (yang kedua ini gratis), sampai hal kecil seperti menyatakan prasaan terhadap seseorang (bisa cinta atau ke-gak sukaan), sampai mendaki gunung, bersepeda jauh, backpacking, menggambar, dan lain lain, dan lain lain.

Saya dan semua manusia dicipta, diberi kebebasan yang memungkinkan manusia berekspresi dan berapresiasi, tentunya degan berbagai batas-batas (agama, sosial, dll) sesuai kepahaman dirinya masing-masing.

hmm, mungkin tulisan ini sangat 'kosong' hehe
tapi alangkah baiknya kita tidak selalu berteman dengan ketakutan.
Karna Allah bersama prasangka/keyakinan hambaNya (AlHadist).