Friday, April 03, 2009

n!k4H?


Menikah

Akhir-akhir ini beberapa teman saya menikah, dalam banyak sisi mebuat saya iri bukan kepalang. Saya adalah penganut "nikah muda cihuy". Dahulu saya sempat merencanakan bahwa akan menikah sekitar umur 30-an demi optimalisasi kesenangan masa muda saya. Namun setelah melalui banyak hal, paradigma saya tentang nikah berubah.

Dalam masayarakat Indonesia(kalo di luar negeri mungkin banyak bedanya), banyak sekali aspek yang dapat menentukan arti sebuah pernikahan dari sudut pandang alasan&tujuan, dari yang murni cinta, murni desakan usia, murni asal mami papi senang, murni harta, murni agama, dll dll sampai pada murni bisnis serta mix dari hal-hal tadi. Dari sudut pandang prognosis atau dugaan bahwa pernikahan akan berhasil atau tidak, saya kira tak ada teori yang bisa mengkonsepkan hal itu secara tepat. Tergantung qadar yang diatas lah yaa..

Murni cinta, saya kira hanya sepersekian, belasan pulahan bahkan seperratusan yang menikah karena murni cinta. Dan apakah ada yang dapat mendefinisikan arti cinta?
Usia, sering kita jumpai alasan ini, kalau di negri bertanah subur ini, mulai usia 30an, pasti kalo bertemu orang lain muncul pertanyaan "kapan nikah?" dan biasanya dijawab dengan "mei.."
Asal mamipapi senang, istilahnya dijodohkan, entah siapa itu siti nurbaya, trend cewe legendaris ini cukup banyak terjadi di dunia Indonesia nan fana durjana.
Harta, kalau konsep ini sering menjadi bahan tema perfileman sampai persinetronan yang ironis bodohnya di setiap stasiun tv kecuali metro tv.walah..
Agama, nah ini dia ni yang punya dasar mengapa, bagaimana, dan hasilnya. Tapi terkadang juga mengakibatkan kontrafersi kontroversi yang aduhai ramainya diperbincangkan dari tetangga sampai forum media.
Bisnis, hehe, kawin kontrak, masa si ada?? ga pernah tau saya..
Yang terakhir adalah Mix alias tjampoeran. Tentu yang ini yang banyak bahkan selalu terjadi.

Banyak pertimbangan dari sebuah manusia kapan dia akan memutuskan atau diputuskan untuk melaksanakan perubahan status hubungan antar jenis mereka menjadi seorang suami dan isteri.
Semua dasar pertimbangan, tentunya beberapa alasan yang sudah saya sebut diatas tadi, selalu menjadi tidak salah jika sudah melalui proses pertimbangan yang matang tidak mentah.
Intinya pada fitrahnya InsyaAllah kita bakal nikah dengan alasan apapun ..

Dan saya sendiri pengen nikah cepet nih,,

mamah, izinkan sayaaaaaaaaaa!!