Wednesday, February 29, 2012

Mendaki Kembar Dua (Arjuna) -1-


"Naik gunung yok!" itu yang saya katakan secara spotan dari dalam hati kepada teman baru saya, Zaki, yang notabene adalah tipikal (passionnya) pecinta alam.
Kebetulan atau bukan, jarang sekali teman-teman sejawat saya, di lingkungan saya yang masih mau diajak untuk berpetualang. (baca: naik gunung)

Saya adalah tipikal pendaki 'seadanya', ga terlalu curious, tapi butuh ngalam setidaknya 2-3kali setahun. Iya, puncak gunung itu salah satu get away terindah, absolut. Saya sendiri selalu minjem semua peralatan outdoor untuk naik gunung.

Tanggal 25 kemaren, saya dan zaki mulai melakukan perjalanan itu. Kami hanya berdua.
Kali ini saya mendaki dengan lengkap, tentu saja minjem zaki smua, hehe. Dari carier, plonco, alat masak dan makan, spatu outdoor, dll dll, pokoknya anak pcinta alam banget deh.

Gunung Kembar dua (3126mdpl/meter diatas permukaan air laut), adalah salah satu dari 4 puncak yang berjejeran. Mulai dari Welirang (3156mdpl), kembar 1 (3052mdpl), dan Arjuna (3339mdpl). Zaki sendiri belum pernah ke sini, motivasi dia untuk memuncaki kembar 2 adalah karena hanya penasaran, karena ke 3 gunung di sebelahnya ida dia daki. Sangar ni anak.. hehehe
kami 'hanya' bermodalkan embah Garmin (GPS tools ituloh) dan keterangan dari http://www.gunungbagging.com/arjuno/

Kenapa 'hanya' karena didalam perjalanannya, saya tersadari bahwa gunung kembar dua ini jarang di daki. Setapak 'gak jelas' dan bekas kebakaran hutan di beberapa spot membuat kami seperti 'nerabas' hutan. Hal paling 'GILA' yang pernah saya lakukan selama berpuluh kali saya naik gunung.

Kami diantar seorang teman dari Surabaya ke daerah Cangar (1700mdpl) via Pacet (mojokerto) yang memeakan waktu 2,5jam dari Surabaya. Kami berangkat pada Jumat sore, dan sampai pada kaki gunung, di depan sebuah desa yang menjadi pintu masuk perjalanan kami.

Tepat jam setengah8 malam itu, kami memulai. tampak sunyi, cuaca cerah, bintang-bintang begitu indah, angin malam yang membuat pori-pori kami menutup, uap yang terlihat keren keluar dari mulut kami saat ekspirasi, dan dengungan lagu-lagu akira kosemura di kepala saya.

Iya, saya selalu gembira saat seperti itu, memulai yang saya kangeni.

(gambar diunduh dari sini )

Tuesday, February 07, 2012

finally, WE ARE THE CHAMPION! -Undip Medical basketball team as the winner of Solo Medical Cup 2012-

AKHIRNYA!!!!!!

iya, ini kata kata yang tepat untuk ngegambarin prasaan saya untuk tim baket FK Undip yang saya cintai. Trakhir, di kejuaraan antar FK yang diadain di Solo, yang diikuti 'hanya' 12 tim (lebih kecil dari kejuaraan sejenis STOVIA di Jakarta (FK UI) yang jumlah pesertanya skitar 18-20.

Iya, saya meng-klaim bahwa saya adalah pmain terlama di tim itu, sejak saya masuk kuliah disana (th 2004) langsung gabung ke tim yang, yaaah bisa dikatakan seadanya. Walau masuk papan atas antar fakultas di undip, tapi jarang berbicara di tingkat nasional. Setelah tahun ke4 saya ikut STOVIA di jakarta, akhirnya kami merebut peringkat ke 3. Saat itu seperti juara bagi kami. Tahun berikutnya sama, kami juara 3 di Stovia Jakarta, dan juara 2 di Solo. Itu tahun trakhir saya bermain, tahun kemarin, saya tetap ikut di tim walau sbagai official saja, *iyalah saya uda lulus*, namun kami rada menurun, pringkat 4 di Stovia dan pringkat 3 di Solo...

Dan saya tahu, anak2 masih berkobar, masi 'pnasaran' mengenai juara 1. Dan kami membuktikannya.

Kami, iya, saya masih merasa 1 tim dengan mereka. Satu2nya organisasi informal di FK Undip yang kekeluargaannya nomor 1. Tim Basket FK UNDIP. Trimakasih untuk temen2 yang ngebuat smua jadi nyata, walau susah didiskripsikan, saya seperti ada disana, ikut ngrasain smuanya, dari konflik2, sampe seneng2. Trimakasih buat twitter, saya jadi tau suasana disana! Thx buat admin @Basket_FKUndip
Bravo BASKET FK!!

*berikut foto2 saya dan tim fk undip sejak 2005 sampe 2012,, =]