Sunday, December 25, 2011

Get Away


Setiap Sabtu dan Minggu setiap 7 hari. Kadang hari Minggu saja.
Rehat.
Dan beribu analogi lain untuk mengartikan bahwa secara naluri, manusia, kita, butuh istirahat dari smua hal. tak ada yang nonstop.

we need to get away, even a view second.

Seni untuk beristirahat, yang saya sadari, bukan hanya dalam bentuk tidur dirumah, dikamar yang paling nyaman. bukan. sangat bukan.
Saya yakin, 20-30 tahun bahkan lebih, manusia menemukan passion nya masing-masing, khususnya passion passion sampingan. atau hobi, atau kegemaran, atau apalah namanya.
hmmm, kok omongan saya lama-lama kaya Tony Blank ya? hehe

Berjuta jenis hiburan dengan berjuta bentuknya, medianya, terus saja tersedia, semakin dekat, ada juga yang semakin jauh. Mall dan isinya, toko2, travel agent, gdung olahraga, gedung nikah, lalala lilili nyepeda luar kota, main basket, renang 1 jam, joging 5km, lalala lilili sampai objek alam seperti sunset dipantai, langit pagi di teras kos-kosan butut, lalala lilili sampai setegup kopi panas tanpa gula atau segelas bir dingin, lalala lilili sampai mendengarkan dangdut koplo, atau terdiam mendengar sigur ross atau akira kosemura yang mengiris lalala lilili sampai solat sunah di sepertiga trakhir sunyi malam sambil bercerita dengan Si pawang hati.

Mengenali diri sendiri. mulai dari selera, sampai rasa yang dirasa. Apapun itu, 'get away' yang se efektif mingkin, absolut untuk bisa hidup. Setidaknya mulai 'hidup' lagi.

"Is not easy, to be me.." kata Superman.

Friday, December 02, 2011

(still)about nothing

untuk judul diatas, saya curi dari judul bukunya om wimar, yang kmrn sekilas lihat di gramed dan belum berniat beli.. hehe..

Alhamdulillah, saya keterima skolah disini. langkah kecil dari mimpi-mimpi saya. semua serba baru dan mukzizat manusia berupa kmampuan adaptasi yang tinggi itu benar-benar diuji. Khususnya untuk diri saya, ya iyalah, gimana bisa tau orang lain..

Saya diterima bersama 3 teman , ehm, calon kluarga saya (setidaknya kami akan mengawali perjalanan 5 thn sekolah dan tahun-tahun berikutnya sebagai orang-orang yang terikat almamater yang sama di tim yang sama).
Mas Yusuf, arek mojokerto ini selisih skitar 5 th diatas saya, sangat "lurus" orangnya, suangat kebuapakan..
Mbak Yusnita, cewek makasar yang lahir 2th sebelum saya, yang anaknya lagi lucu-lucunya..
Geizar, satusatunya anak surabaya aseli dan seumuran dgn saya.

Sebenarnya ga penting nyebut umur barusan, toh ga penting (tapi knp ttp ta tulis ya?) hehe

Perubahan besar-besaran dalam hidup saya, dari fasilitas, lingkungan, jadwal hidup bla bla bla,
manjangin usus tiap hari untuk ngadepin proses skolah spesialis yang dimana mana pasti spesial.

Saya pun secara pribadi dikotori oleh nama besar ayah yang selalu seperti bayangan raksasa di balik badan hitam saya. Terutama di depan orang.

Saya diremehkan skaligus disegani. sebuah paduan yang tak ada sinergi didalamnya namun scara fakta saya alami. Siapa si yang ga ingin dinilai objektif? Ditambah pemaksaan (oleh waktu) untuk beradaptasi dengan karakter-karakter dalam diri temen temen baru saya dalam waktu singkat.

Yap, smua untuk mimpi mimpi saya. semua ini hanya hal kecil...
huuuu saaaaahh
huuuu saaaaaaaah

Thursday, October 20, 2011

mulai merantau.

Sudah hampir 2 minggu ini saya 'pindah' dari hometown saya di Semarang ke kota (semi) metropolitan, Surabaya.

Kebetulan saya langsung menempati kosan yang saya pilih untuk sementara ini. Rencananya saya cuma di sini paling lama 1 bulan. Saya menempuh rangkaian ujian seleksi untuk mengambil pendidikan spesialis alias sekolah lagi. Dari 17 peserta ujian untuk bidang ilmu bedah saraf (yang saya ambil) ini, hanya akan diambil 3 orang. Dengan resiko bila tidak diterima, maka kami tidak boleh mendaftar (di bidang ilmu yang sama) untuk kedua kalinya. cukup wah, bukan??
Tapi bila dibandingin dengan bidang lain disini, ada beberapa yang lebih 'gila'. Contohnya, cardiologi, pendaftarnya ada 52 orang, dan hanya akan diterima 7.

Ujian pertama yaitu ujian TPA (tes potensi akademik), lalu bahasa inggris, dan psikotes (tertulis & wawancara). Pengalaman pertama saya ngikut tes2 sbangsa itu, mnurut saya tes2 tersebut hanya butuh otak yang segar, dan walau otak saya segar kemaren itu, tetep aja ngrasa dodol.. Maklum ni otak uda lumayan lama saya anggurin, hehe..

Besok saya akan melakukan rangkaian ke2. tes kesehatan, ujian teori (bidang ilmu) dan diakhiri tes interview. dan ke3 tes ini ga berturutan, dilakukan dalam 2 minggu. bikin mules nunggunya. Semoga lancar dan hasilnya terbaik.

Satu sisi, saya baru kali ke-2 ini ngerantau di tempat asing. Yang pertama dulu di Jepang itu (bisa liat tag 'go to the east' di blog saya ini) dan kini saya di Surabaya. Surabaya ternyata memiliki kultur sosial yang lumayan berbeda dari Semarang walau sama-sama Jawa. Dari sikap, sampai (terutama) logat jawatimurannya yang khas. Tentu adaptasi disini lebih cepat daripada di Jepang dulu.

Keseruannya disini, saya mendapat tantangan untuk ngatur duit layaknya anak kos. Ga semudah yang saya bayangin. adaaaa aja pengeluaran yang ga terlalu bisa terkontrol. Keseruan lain adalah, bersepeda disini (kebetulan saya bawa istri saya, Merida Dee itu.. hehe), dengan berdasara googlemaps dan jiwa petualangan saya #tsaaah, saya berhasil memetakan kota Surabaya ini dengan lumayan baik, skaligus menjaga fisik saya dengan spedahan. Sayangnya, saya sangat merindukan jalanan nanjak yang sama sekali ga ada disini. sampai ujung berung di Surabaya datar, bung!! hehe, tapi gapapa, jadi nambah latian sprint..

yaaa begitulah sekelumit crita hidup saya 2 minggu ini.. =]

Saturday, October 01, 2011

my first 10K !! =D




tanggal 25 September kemaren, saya ngikutin acara lari 10k yang bertajuk Adidas King Of The Road Indonesia 2011, Acara ini diadakan di komplek Ancol, Jakarta.

Karena ini pengalaman pertama saya ngikutin lari 10k (kelas umum), adinya ini jadi sungguh spesial. Saya, Raka dan Ade, ke-duanya temen saya yang uda domisili di jakarta dan bandung, kebetulan daftar bareng dan join bareng di acara ini.

Saya ga pernah nglakuin lari sejauh itu, tredmil ato lari di komplek (jujur, ngebosenin, enakan nyepedah.. hehe) paling ga sampe stengah jam. Tapi kemaren itu, dengan persiapan yang beneran seadanya (g pernah latian lari euy..) saya berhasil nempuh 10km tanpa berhenti skalipun, di endomondo saya (aplikasi ngitung jarak n waktu, dll di hp saya) nyatet waktu 50menit. Alhamdulillah sedikit diatas target saya: yang penting finish, kalo bisa satu jam.

Apa yang saya rasakan setelah selesai? tentu kaki saya dari paha sampe lutut dan telapak kaki saya kerasa kaku seperti robot. Tapi jujur itu yang bikin saya puas. Saya berhasil menekan limit saya, memaksakan diri ga berhenti sampai finish dan merusak sel-sel otot tubuh saya untuk sementara.

Kebetulan saya lebih biasa olahraga dari ke2 teman saya tadi, mreka (lumayan) jauh di belakang saya,10-15 menit lah. Dan bagian menyenangkan dari lari saya itu, dari start sampe finish, saya 'ditemani' oleh pelari aseli Inggeris, namanya lupa (tu liat aja fotonya, usianya 48tahun loh!! 2kali saya!!! ), pada skitar 3 km terakhir, saya ajak ngomong dia, aneh juga slama km 0 sampe 7 saya cuma diem-dieman tapi kita slalu beriringan, nyalip dan silalip sama pelari pro dan pelari umum kaya kita. Kita saling ngaku kalo uda lumayan ngrasa mati dan lelah tapi saling nyemangatin, dia ikut pace saya, sebaliknya juga. Intinya kalo misal kita ga beriringan, mungkin kita bakal lebih lamban bahkan nyerah. Seru ya!

Selalu ada hal positif dari passion di olahraga, dari meng-eksplor limit diri sendiri, melatih mental, kesehatan, dan seperti di akhir tadi, sebuah persahabatan instan yang indah =]

thx to adidas, raka, Ade, papah, dan Aztia, yang ngedukung saya ikut ini. Pengalaman sungguh keren!! saya janji bakal ikut 10k-10k lainnya!!

Back to Basic!

Ilmu, iya, ilmu apa aja semua bakal berkembang (saya lagi ga ngomongin ilmu agama yaa), kebetulan saya bergelut di bidang yang secara global trus-trusan ngupdate ilmunya yang bahkan ngikutinnya aja perlu dedikasi tinggi. Mungkin juga begitu dengan ilmu lain.

Tapi tentu, pada dasarnya smua ilmu itu punya 'dasar'. Kaya Basket, gerakan gerakan dasar offense yang dirangkum di tripletreat(passing-dribbling-shooting). Ato di bidang saya sebagai dokter umum, ada anatomi, fisiologi, biokimia. Begitu juga di bidang-bidang yang spesialistis, pasti ada dasar yang menjadi fondasi perkembangannya.

So far saya perhatiin, dari rangkaian acara ilmiah yang barusan saya ikutin (seperti gambar diatas) atau ilmu yang saya curi dan dapat dari para guru saya, terdapat ke-khasan pada isi dari lecture atau kuliah mreka, saya nilai, bahwa semakin dalam ilmu mreka, justru ilmu dasar mereka muncul ke permukaan. Mungkin sulit ngejelasinnya, maksud saya mreka kliatan bener-bener 'megang' sama ilmu dasar mereka tanpa menghilangkan lagkah-langkah termaju sesuai perkembangan terkini. Terlihat jelas mereka sudah kbanyakan garam alias pengalaman membentuk mereka menjadi guru yang visioner dan paham akan apa yang mreka bagi.

Ada contoh ni, ada salah1 guru (terhebat) saya, prof.Arita. Ketika sedang mengajarkan tekhnik operasi pada murid-muridnya (dari beberapa negara), lalu ada yang menanyakan:
"professor, I've seen proffesor J... (saya lupa namanya, pokoknya profesor bdh srf legendaris Amerika) did this kind of operation by ...* metode. Why are u still teach us this metode, this is traditional thing?" (*: anggap aja metode keren)
"yeah right, Prof.J is genius, but I am lay person, so you are all now. And I just teach you what u can do after this without become genius person."
hmm, ngerti ga yang barusan, dia sebagai personal memegang teguh basic ilmunya padahal saya yakin dia nguasain ilmunya itu sampe tingkat tinggi. Dan sebagai guru, dia bukan pelit ilmu, tapi memberi dasar-dasar yang kuat pada muridnya.

hehe, omongan saya normatif banget ya..
Mari kuatkan basic, dan mari melaju menembus langit. =]

Tuesday, August 30, 2011

LEBARAN? CUMA TRADISI.

Slamat hari Raya Idul Fitri, taqobbalahuminnawaminkum (jujur saya ga tau artinya kalimat bahasa arab barusan)

Apapun, arti hari raya idul fitri ini, mnurut saya adalah yang paling besar di Indonesia, Momen momen kumpul keluarga dan banyak faktor lagi yang bikin hal itu. Semua pasti tau.

Solat Ied? sunnah yang uda rada berbelok jadi 'wajib' disini, sama kaya pake baju baru dan sungkem ke ortu, dan banyak tradisi lainnya yang uda ngarah ke 'wajib' alias kalo ga ngelakuin kaya ga sah aja gitu.. hehe.

Saya mo crita tentang tradisi keluarga saya yang dari saya lahir ga pernah ga solat ied di simpanglima. Sebuah cerminan solat Ied yang cuma dijadiin "BUDAYA".
Safnya campuram cowo dan cewe kaya di masjidil haram, sound-nya ga terlalu jelas buat lapangan se-gede itu. Salah siapa? mnurut saya salah PEMERINTAH. Disini, stau saya yang bertugas bikin panitianya itu pemerintah kota Semarang (memang mereka berpusat di mesjid Agung Semarang sih, tapi yang di simpang5 itu juga..). Panitia atau sebagai pengurus dari Solat Ied ini, mreka bertanggung jawab sama jamaahnya. Dan ratusan jamaah solat Ied di Simpang5 itu jadinya semaunya sendiri, solatnya gelar koran-sajadah sembarangan pokoknya di area simpang5, keliatan caos. Dan saya kira smua pada sadar kalo ini salah, ga bakal ditrima juga solat sunahnya, tapi kudu dilakuin biar krasa lebaran. Salah yang dikaprahin.

Dalam islam, (maaf saya ga kompeten buat nulis refrens dari Quran ato Hadist, tapi insyA beneran kok ini.. =] ), bila ada 2 orang, satu harus ditunjuk jadi pemimpin, untuk mengurus dan memimpin satunya, jamaahnya. Dan dalam islam juga diwajibkan beragama secara berjamaah, dan jamaah itu tanggung jawab pengurus/pemimpinnya. Simpelnya begitu. Contoh kecilnya mnurut saya kaya pengadaan solat ied gini.
Apa susahnya ya, pengurus solat Ied di Simpang5 ngerekrut bberapa orang, trus mreka jadi petugas buat ngarahin ratusan jemaah solat buat (minimal) bikin sof yang bener, ga terlalu susah kok menurut saya. Saya jamin kalo saya dikasi tanggung jawab itu, mislnya, insyA bisa banget ngatur itu.

yah, jatuh lagi ke kondisi ironis, ikut2, budi luhur sama tradisi keluarga sambil ngedumel dan nglakuin solat ied sekenanya biar mreka krasa lebaran ada saya. hehehehe

sekian buah rasa sebal saya mengenai tradisi Lebaran ini =]
Selamat hari raya.

Wednesday, August 17, 2011

17 Agustus dan 17 Romadon

Sebuah momen yang sejujurnya bikin saya rileks karena bersamaanya tanggal 17romadon dan 17Agustus (tau kan ya, tu diperingati sbagai hari apa aja?). Selain karena itu tanggal merah dan saya bisa tidur semau saya setelah saur (semenjak awal romadon tiap pagi saya magang di kariadi dan pada hari minggu saya kerja di Jepara, saya ga ada libur!)

Bulan puasa kali ini memang spesial buat saya sebagai orang yang dramatis dan slalu kepikiran realisasi mimpi. Iya, saya lagi di kejar mimpi, atau si mimpi itu bener bener ada beberapa jarak dari saya, smakin dan smakin dekat. Ini puasa di rumah bersama ortu sbagai anak yang belum berkeluarga sendiri untuk trakhir kali. Dengan asumsi semua bakal lancar, InsyAllah saya bakal pindah ke kota Surabaya pada sekitar Oktober-November ini, meninggalkan Semarang tercinta ini, setidaknya untuk sekolah 5-6tahun lamanya. Selain itu, saya juga kepengennya (yang ini masih negosisasi sama ortu) melamar mantan pacar saya, si Bunglon yang tak tau diri itu.. hehehe.. Doain semua lancar ya! (silahkan langsung mengengadahkan ke2tangan anda dan berdoa biar saya lancar skolah dan bisa nikah secepatnya. lalu usap wajah anda sembari Amiin) =]

Hari kemerdekaan kali ini begitu hambar bagi saya, sebagai rakyat negri ini. Saya jadi banyak tak se-acuh dulu mengenai sistem dan fakta2 berkaitan dengan Endonesa kita ini. berjuta-juta masalah. Saya banyak menghela nafas melihat kebobrokan mental dari ayah2 kita, kakak2 kita, teman2 kita, semua ada hubungan langsung dengan kita. Dari presiden, para DpR gelo, para pejabat daerah, PNS di depan matakepala sendiri, saudara kita di Papua yang serba salah karna kita salah (untuk ini mungkin saya bahas spesial kali lain), teman2 sejawat dan ga sejawat yang terjebak sistem, para adek2 dari Balita hingga dewasa yang dididik sebagai orang yang bermental 'payah'.
Bapak presiden sampai pejabat teras rumah gang saya, masih saya nilai bingung nentuin prioritas apa yang penting bagi negara, didukung polapikir masayarakat yang mengelu-elukan 'jabatan' padahal dibalik itu mreka dan kita smua slalu nggrundel. kita smua payah. Negara kita payah, mencintai tanah air dan slalu optimis seperti kutukan. Apa yang saya akan lakukan? sekarang, minimal saya tak acuh, esok saya masi punya banyak mimpi untuk negri ini. hehehe saya Mbeye banget yah (baca: normatif). 17 Agustus ini , bagi saya, datar dan tak berarti. maaf ya endonesa, hehe =]

Untuk Romadon ini, saya jadi lumayan paham akan arti kebersamaan akan keluarga, kakak saya udah ikut suaminya, jadi dirumah tinggal 4 orang, bersama nenek saya jadi 5. Selalu ada yang bisa diperbaiki dari hubungan setiap anggota keluarga saya, semua pada karakternya masing2, apapun, kami keluarga, slamanya. (pada ga ngerti ya? ya wis.. hehe)

Dan untuk puasa, dan ibadah2 lain, kali ini konsen saya di niat ibadah saya yang slalu aja terkotori, sadar ga sadar sih. Kita sebagai mahklukNya dikasi fitrah akan pertanyaan2 yg sbagian besar hanya tersirat di batin kita akan sisi religi, dan spertinya fitrah kita sbagai makhluk yang fleksibel ngebuat kita ngrasa slalu cukup akan pemenuhan kebutuhan jawaban2 atas pertanyaan2 dalam kita tentang hal tadi. Laknat banget tu si setan, ngebikin orang berpikirnya malah kebolak-balik, bener jadi ga bener, salah jadi bener, setengah2 jadi salah, kacau deh... contohnya nih, puasa dari subuh sape magrib itu, kita trakhir baca/blajar tatacaranya kapan? pas SD kan? ibadah beda sama cara jalan mausia, atau nyetir mobil, skali blajar langsug tambah lama tambah lihai dan ga perlu nilik basic lagi. Ibadah itu hal sensitif, tata caranya saklek, detil, ga fleksibel, ga bisa seenaknya, setan seneng banget nih main di area ini, nambah2in bid'ah lah, bisik2in biar dikurang2in lah, bla bla bla... Rosul blajar agama 25 taun, kita 6 taun, dan kita uda slalu ngrasa puas, cuma dengan siraman rohani (yang cuma bisa teriak "jamaaaaah ooooh jamaah" tanpa ngejelasin sumber hadis atau quran dan normatif kaya esbeye....)

dan..

Blajar agama? mana sempet lah! mending ngabisin waktu buat hobi n sekolah biar prestis di kemudian hari (di dunia, entah di akherat).. ya gak? hehe


Wednesday, July 13, 2011

gowes dewean Semarang-Jepara-Semarang (160km on the road)


Spontan muncul ide untuk perjalanan ini saat hari Minggu, 10 Juli 2011 kemaren dapet sms untuk tugas jaga malam di RS.Graha Jepara pada ari Senin malamnya. Senin pagi, sekitar pukul8.00, saya berangkat dari rumah. Saya sengaja tidak memili berangkat subuh karena sesuai pengalaman, pada saat mencapai pantura, saya bakal di am yang padat (pukul6-7-8).

Sesuai dengan estimasi, jalanan Semarang-Jepara lumayan lenggang, cuaca cerah, an itu mengakibatkan angin yang kencang sepanjang perjalanan. Saya jadi tambah paham dengan konsep 'aerodinamis' untuk semua kendaraan termasuk sepeda. Saya beristirahat sebanyak 2kali, yaitu di PomBensin sebelum Jalan lingkar luar Demak (30km dari rumah) dan di Masjid besar, Mayong (60km dari rumah) dengan masing masing istirahat selama 30 menit. Saya sampai di tempat tujuan saya (RS.Graha,1km dari alun-alun Jepara) pada pukul 12 siang. Lalu saya istirahat dan tugas jaga pada sift malamnya. Alhamdulillah pasien yang datang minim, sehingga saya bisa cukup istirahat untuk perjalanan pulang Jepara-Semarang pada keesokan harinya. Jarak 80km (tepatnya 79,6km) saya tempuh dengan mengayuh 2jam52menit, kecepatan rerata 27,6km/j.


Perjalanan pulang juga saya lakukan pada pukul 8.00. Entah kenapa badan saya terasa lebih segar, saya menempuh perjalanan nonstop sampai pombensin yang terletak sebelum jalan lingkar luar Demak (jarak 40km dari Jepara), lalu kembali mengayuh sampai pit stop ke-2 di pombensin depan Unisula (jarak 67km dari Jepara) dan setelah itu saya mnempuh tanjakan Jl.Rinjani dan terus langsung pulang kerumah. Total jarak Jepara-Semarang(rumah) sepanjang 82km, saya tempuh dengan mengayuh slama 3jam6menit, dengan kecepatan rerata 26,4km/jm. Pukul 12.10 saya sampai dirumah dan langsung mrebahkan diri secara damai di teras rumah, tidak berganti posisi selama 1 jam untuk menikmati penyiksaan diri indah ini. =]

Begitulah kira-kira cerita perjalanannya. Sebenarnya ada beberapa hal yang bikin rada awas dan mengurangi kenikmatan bersepeda (tidak) santai ke luar kota ini. Salah satunya adalah kendaraan-kendaraan besar, mobil, dan motor yang masih berekspektasi bahwa sepeda adalah kendaraan 'santai' yang selalu pelan dan gampang dikendalikan, jadinya hal itu rada bahaya buat kita-kita yang 'ngebut' dalam bersepeda. begitulah,,,,

Saran saya, ciptakan perjalanan sendiri. bukan masalah tujuan , tapi setiap perjalanan itu sungguh menyenangkan.

Wednesday, July 06, 2011

'kerasukan'




"faceless fairy"
acrilic on canvas 65x50cm.

tiba2, saya nglukis ini pas stuck males ngapa2in pas kebangun jam 2 malem itu, lalu saya mulai itu dan selese skitar jam 6-7an... tangan saya ngikutin hati saya, warna dan peri tak berwajah itu, entah saya dapet ide dari apa... hehe.. seru banget 'kerasukan' kaya pas nglukis ini.. =]

NB: cek juga www.kamilpopo.deviantart.com untuk lihat keisengan saya lainnya

be Fearless

Keberanian. itu absolut dimiliki oleh seseorang. Saya dan temen-temen pastinya juga dikelilingi sama orang-orang yang memiliki tipikal tingkat keberanian yang berbeda.

Ada satu quote yang masuk banget (saya baca di majalah bycycling):
"Fear Of Pain Is Worse Than Pain Itself "

Dalam hipotesis saya, keberanian yang saya maksud itu berhubugan dengan optimisme, keyakinan diri, atau hal semacam itu. Saya mengalaminya, dan saya jamin situ-situ juga ngalamin banyak hal yang menimbulkan semacam 'KERAGUAN" dalam melakukan sesuatu. Yang akibatnya, mnurut saya fatal: Pembatasan potensi diri, dimana seharusnya: Mencari batas dari potensi diri.

Dari mulai hal besar seperti ber-mimpi, memiliki cita-cita (yang kedua ini gratis), sampai hal kecil seperti menyatakan prasaan terhadap seseorang (bisa cinta atau ke-gak sukaan), sampai mendaki gunung, bersepeda jauh, backpacking, menggambar, dan lain lain, dan lain lain.

Saya dan semua manusia dicipta, diberi kebebasan yang memungkinkan manusia berekspresi dan berapresiasi, tentunya degan berbagai batas-batas (agama, sosial, dll) sesuai kepahaman dirinya masing-masing.

hmm, mungkin tulisan ini sangat 'kosong' hehe
tapi alangkah baiknya kita tidak selalu berteman dengan ketakutan.
Karna Allah bersama prasangka/keyakinan hambaNya (AlHadist).

Monday, June 06, 2011

my all nu turocmactu (name: MERInDa-Dee)


Dan akhirnya saya naik level. dari wheelset, frame, handlebar, seatpost dan sadle saya ganti baru. Juga revolusi dari pedal biasa ke pedal dengan cleat beserta sepatunya. yap, secara teori saya sudah menjadi roadbiker penuh. =]





Tour De Borobudur






Saya sudah latihan untuk endurance dan tanjakan2 sekitar sebulan sebelum tanggal 22 Mei 2011, yaitu hari dimana diadakannya acara sepeda tahunan Tour de Borobudur. bisa liat britanya disini .
Start dari stadion Jatidiri, Semarang (deket rumah saya) dan finish di hotel Manohara, kompleks candi Borobudur. jarak 91km(catetan speedometer) dengan tanjakan yang banyak, terberat sih gombel dan tanjakan jambu,(sebelum kopi eva). Bedasarkan catetan speedo meter saya, saya mengayuh selama 4jam 11 menit(waktu koto sekitar 5setengah jam krn plus istirahat4kali) dengan kecepatan rata rata 21km/jam, maksimal speed 72 km/jm.

Sangat sempurna kenikmatannya, walo hampir kram kaki saya, walau terbakar kulit saya *item gini aja saya jadi belang loh*, walau paru dan jantung saya tersiksa. hehehe

eksplorasi batas kemampuan fisik adalah yang saya dapatkan. Sangat indah, iringan pemandangan gunung ungaran dan merbabu mengiringi.
Trimakasi untuk mas Randi, yang jadi satusatunya teman di tim saya , maaf saya tinggal terus hehe.. Dan semua pihak yg ngadain Tour itu. trimakasiih =D

BROMO YANG MEMESONA

Liburan panjang yang bertepatan dengan hari Waisak kemarin, saya dan teman teman melakukan perjalanan *roadtripdari Semarang - Surabaya (2hari) - Malang (4hari) - Semarang.

Ceritanya, si Erik temen saya bersama pacarnya, ibu pacarnya, dan kakak pacarnya, yang saya sendiri sudah seperti keluarga di dalam mereka juga, ada undangan nikahan di Surabaya, setelah itu kami memang sudah merencanakan jauh hari untuk 'menghabisi' wisata Malang. Juga bergabung temen saya satu lagi saat ke Malang. jadi kita satu mobil ber6 mengalami banyak keseruan yang sangat selama jalan-jalan itu. Kami mengunjungi jembatan Suramadu, lalu bbrapa kali wisata kulineran di Malang (kebetulan erik punya banyak sodara disana), Ke puncak Gunung Bromo, ke Secret Zoo&Museum Satwa (JatimPark2) di Batu, BNS/ Batu Night Spectacular dengan Lampion Garden-nya, Pulau Sempuh (tapi gagal nyampe, hehe), lalu tercebur dalam serunya Rafting di Songa, Probolinggo, dan masi ada beberpa spot random yg kami jelajahi.

Nah, yang paling 'mengena' itu ya di Bromo.
Kami berangkat dari kota Malang pada jam 1 malam, (kaki gunung bromo berjarak sekitar 2 jm dari Malang), lalu kami sampai di satu sisi jalan menuju puncak Bromo. pada jarak sekitar 30mnit perjalanan (yg bisa dilalui mobil) ke puncak, kami menyewa Hartop (memang jalurnya cuma bisa dilewatin sama mobil sejenis itu), ga terlalu mahal juga nyewanya,(satu orang 60-70ribu untuk sampai selesai). kami berhenti di jalan setapak yang tak bisa dilewati mobil lagi, lalu ada tangga dari bebatuan menuju puncak. Disitu ditawarkan jasa naik kuda. (tapi percaya deh, jalan kaki aja, lawong kudanya juga paling cuma jarak jalan kaki 30menit). Dan sampailah di puncak 1, yang langsung menghadap ke savana yang terdapat pemandangan yang sungguh memesona, padang pasir luas dan gunung2 aktif dengan asapnya, pagi itu sepanjang perjalanannya , Subhanallah sekali, kami diiringi purnama yang begitu terang (sampe awan aja kliatan putih & bayangan kita di tanah gara2 sinar bulan loh!), mentari pun datang, saya menikmatinya sekali dengan menyeruput kopi panas yang disediakan para penjual yang ada di puncak (keren ya pedagang nya sampe puncak aja gitu..).

Stage 2, kami turun ke savana yang terlihat dari atas tadi, sungguh memesona kuadrat, hamparan pasir luas dikelilingi pegunungan , dan terdapat pula pura di situ (sangar ya!). lalu setelah itu kami dihantar lagi oleh hartop ke padang 'pasir berbisik, lalu bukit teletabis (di sebelah Ranu Pane).. bla bla bla, pokonya saya speechless bgt kalo disuru ceritain betapa kerennya tempat ini. monggo dinikmati foto2 brikut ini aj ayaa =]









Thursday, May 26, 2011

bali 24Feb-14 Mar 2011 ( GILI TRAWANGAN, LOMBOK!!!) - END -



















Lagi lagi tangan Tuhan langsung menolong, yusi, salah satu teman saya yang saya guide-in di Bali kemaren itu, memiliki saudara yang tinggal dan memiliki villa di Gili Trawangan. Dengan muka tebal, saya memberanikan diri langsung menghubunginya dengan ekspektasi mendapat arahan mengenai gili Trawangan, karna tak satupun teman yang saya kenal pernah ksini. Alhamdulillah yang saya dapat sangat amat lebih. Saya diperbolehkan secara FREE menginap di villa utama mbak Rina (utusan Tuhan =] ) yang kebetulan sedang ke Jakarta saat itu. Lebih-lebih, yang pertamanya saya kira pnginapan 'biasa', ternyata oh ternyata villa Kelapa (nama villa nya) sangat besar dan satu-satunya yang berada di tengah-tengah pulau ini. (villa2 dan cottege2 lain brada di pinggir pantai). Sungguh gila!

Atas dasar sebab itu, spontan saya memutuskan untuk lumayan extend di sana. gajadi ke Lombok, jadinya saya 4 hari persis disana. foya foya, karena budget tempat nginep saya alihkan ke biaya makan.. hehe

Gili Trawangan terletak di sebelah barat laut pulau Lombok, terdapat 2 pulau kecil lain yang berjejeran, gili air dan gili .. (lupa). Luas pulaunya, uhm, kira2 dengan jalan kaki kecepatan normal, setengah hari saja kita bisa habis mengitarinya. Disana memang tidak boleh ada kendaraan bermotor, hanya ada andong dan sepeda. di sepanjang 1-2km sekitar pelabuhan utama (foto1) terdapat warung-warung, toko klontong, restoran, hotel2,dan masjid, daaaaan ATM center. =] Orang orang lokal disini rata2 adalah orang lombok dan sumba, yang memang bekerja di bidang pariwisata saja.

Untuk menuju kemari, saya menggunakan kapal boat besar dari Padang Bay, Bali. Biaya yang saya keluarkan sekitar 450rb untuk tiket pulang perginya (bali-Gili Trawangan) yang bisa kita atur waktunya semau kita saat membeli tiket,. (setiap hari ada) Waktu yang ditempuh 2-3jam perjalanan tergantung kondisi cuaca laut. Saat saya menumpakinya, dari 30an turis, saya endoesa sendiri loh.. hehe

Di sepanjang pantai itu merupakan spot snorkling yang bagus (nyewa alatnya lengkap cuma 35rb sehari!!) , sama bagusnya dengan Amed, Bali, dan yang saya suka adalah walaupun ramai pengunjung, turis2 yng kemari ini rata2 memang 'pencari' kesunyian, bukan 'party animal' kaya di sekitar kuta, jadinya, ketenangan adalah bonus yang otomatis kita dapat.

Saya mengikuti salah satu paket tour snorkling-nya, mengitari 3 gili (foto5, kondisi di boat keliling 3 gili) , murah sekali untuk ukuran seharian (6-7jam) cuma 75 rb. Tersedia juga paket naik boat ke Lombok dan ke plau Komodo (jauh bro! 4 hari di kapal..) yang untuk turis lokal itungannya murah.

Tak terasa, 4 hari hidup ala cah pantai, sehari2 dihabisin buat snorkling, kliling2 pulau make sepeda, dan makan2 ngasal, bikin dompet kempes dan sampai juga boat penjemputan saya datang. Sangat merasa beruntung mendapat pnginapan gratis dan istimewa disana.

Saya kembali ke Bali, menginap di Legian 2 hari, mengurus tiket kepulangan saya, beli beberapa barang untuk kerabat, dan lumayan 'Puas' untuk segera pulang ke rumah.

Setelah sampai rumah, saya melihat cermin, saya tambah hitam! hehe, dan berat badan saya turun 5kg! wow gak tuh! hehehe

Begitulah akhir cerita perjalanan saya. Semoga menjadi takaran bagi temen temen, monggo ngubungin saya kalo mau nanya2 heheh *sok penting

Usaha Sampingan (lagi)




Selamat siang. Masih semangat kan ya? hehehe..
Bulan kemaren saya dapet request bikin gambar, yang nantinya gambar tersebut bakal ditaruh di undangan resepsi pernikahan mereka. Kebetulan mas Roy, sbagai pemesan, ini adalah teman akrab saya jaman aktif basket dulu.. itung-itung ngebantu, eeeeh Alhamdulillah dibayar 'lumayan'.. hehehe..
Senangnya bekerja sesuai hobi dan mendapat bayaran yang oke juga..
monggo kalo ada yang mau juga.. hehe

Monday, April 25, 2011

bali 24Feb-14 Mar 2011 ( Jadi tur Guide&Nyepi sambil Thipoid)

Esoknya, kira2 hari ke 6 saya di Bali, adalah hari kepulangan Nabila, maklumlah doi tipikal mahasiswa yang ga terlalu rebel, jadi ga mau bolos kuliah.. Kebetulan, malah ada 4 anak perempuan adek kelas saya yang datang berkunjung pada hari tersebut, mreka ke Bali cuma 3 hari 2 malam, wow ga tuh...

Rencana awalnya, saya akan di Bali selama 2 minggu saja, dan pada saat adek saya pulang, saya berencana sendirian ke lombok, itung2 di Bali suasana nyepi dan pikir saya, pas nyepi saya di lombok, jadi ga ganggu yang di Bali.
Takdir dan mreka(4teman saya itu) sedikit merubah rencana saya, mobil sewaannya di extend, dan untuk 3hari itu saya jadi driver mreka, dan secara spontan mreka minta saya antar ke Amed (setelah ngelihat foto2 dan crita2 saya&adek saya), pada hari pertama kami ramai2 ke pantai padang-pdang dan uluwatu yang letaknya berjejeran, sebelum menghabiskan senja di pantai Jimbaran. sungguh indah pmandangan disana. Pura di ujung bukit raksasa di Uluwatu, pantai Padang-padang yang seperti tersembunyi dibalik Karang2 raksasa (tempat syuting film EatPrayLove), dan Jimbaran dengan sunset yang molek.

Paginya, semua minus adek saya, berangkat ke Amed (lagi). Kami mampir dulu di Sukowati karna anak2 ini mau belanje2 dulu, wow sekali, saya nunggu sampe 2jam di parkiran (mereka tipikal "belanja"). Dan yang membuat saya kaget adalah mengenai kondisi fisik saya, saya mulai terasa pusing dan badan pegal2 disertai meriang. Gila, batin saya menyeringai.

Saya berhasil menyetir sampai Amed, sore itu kami mencari tempat menginap untuk kami ber5 dan alhamdulillah dapat tempat persis dipinggir pantai, ajib gila disini. Tapi sayang, fisik saya tambah menurun, pusing sangat, lidah pait dan mual sangat. Saya diagnosis sendiri, saya sepertinya mengalami , ehm , thipoid. Baru pertamakali seumur hidup saya. Jauh dari rumah pula, sendiri pula.

2hari di Amed itu serasa sedikit memaksa untuk fisik saya, ya, saya emang ikut snorkling lagi, pas di laut sih saya ga krasa apa2, keindahan karang dan ikan2 di Amed ini menyirnakannya. Tapi saat mau pulang, kondisi saya drop lagi, sampai2 pulang ke Denpasar disetirin dek Atria, untung dia sebagai cewe jago nyetir euy..

Mreka pulang pada sore hari, pas bgt pas sampai bandara pas flight mreka mo boarding kurang 1-2jm-an.. Saya lalu pulang k pnginapan, langsung tepar dari sore sampai esok siangnya, hari itu hari Kamis, singkat crita, malam itu, saya dijemput kawan lama saya(yang suda berdomisili di Bali) untuk mnginap di asrama Masjid-nya, Alhamdulillah sampai keesokan harinya tubuh saya sedikit demi sdikit membaik, meski masih tipes bgt, bisa Jumatan di Mesjid besar pula.. =]

pada Jumat siang, saya dijemput oleh teman saya yang lain, si Dewo, pada hari Sabtu adalah hari Nyepi, jadi saya memutuskn untuk menerima tawaran si Dewo untuk ikut pulang ke desanya di Bangli, kota kecil di Selatan Kintamani, desa yang indah dan berjarak 2 jam dari Denpasar. Hitung2 pengen istirahat demi melawan tiphoid juga.. Oya, saya sengaja ga ngabarin rumh karena takut disuruh pulang karena sakit.... hehehehe ;p

Sesampai di rumah desa di Bangli, saya terkagum2 dan sangat senang karna tempat yang saya akan tinggali ini berupa rumah yang tipikal bali sekali, setelah masuk pagar, langsung terdapat lumbung padi dan gedung kecil untuk upacara keluarga, pojok kiri terdapat pura kecil, di sisi kiri terdapat rumah utama, di kiri depan terdapat rumah kedua (yang saya tinggali) gedung di belakang sebagai gudang, di kanan terdapat gedung makan dan dapur, sangatkhas... =]

Rumah ini hanya ditinggali oleh Nenek Dewo yang sudah berusia 92 tahun, dan Bibik Tilas, yang keduanya hanya faseh berbahasa Bali, untug bik Tilas bisa bahasa Indonesia juga, karna setelah Nyepi, saya akan sendirian, karena Dewo akan kembali kerja di Denpasar..

Saya ikut rangkaian upacara2 yang diadakan sebelum dan setelah Nyepi di kluarga ini, saya dipakaikan kemeja, topi dan sarung khas Bali oleh Dewo, dan ikut masuk k Pura2 mereka, sedikit banyak saya jadi lumayan mengerti mengenao Hindu Bali, orang2 lokal Bali sangat religius dan sangat menerima perbedaan, contohnya saya masuk ke dalam pura, motret2 kegiatan upacara mreka dll dll dan mreka sangat amat teramat ramah diluar ekspektasi saya.
Mulai dari upacara Ogoh2 yag mistis, hari Nyepi yang bener2 sepi tanpa smuanya (malah jadi istirahat setotal2nya), sampai rangkaian upacara Odalan di beberapa Pura berhasil saya abadikan dalam memori saya. Saya jadi kangen juga sama masakan Bik Tilas yang serba Pedas (padahal saya lagi tipes) dn tiap hari buatin bubur buat saya, Nenek yang sering ga make atasan dan senyam senyum ngromyang bahas Bali, sampai Anjing rumah mreka yang suka manjat tembok (anjing Ninja, kata Dewo, hahaha)

Selama 6 hari saya tinggal disinbadan sudah pulih, daaaaaaan saya berangkat keeee LOMBOK! =D




(to be continue...)











Sunday, April 24, 2011

BAli 24Feb-14 Mar 2011 ( Keliling Bali #2)

Perjalanan menelusuri hutan dan dataran tinggi kami lalui kembali, kami mampir sebentar di komplek pura Besakeh, di kaki gunung Agung. Pura "Pusat" bagi orang hindu Bali ini memiliki luas berhektar-hektar, sungguh indah! Disana kami menyewa guide dan berkeliling di komplek utamanya, melihat upacara keagamaan yang kebetulan sedang dijalankan, mengambil gambar2 di setiap sudutnya, saya sangat kagum akan bangunan2 itu.. *tapi saya menyayangkan, turis seperti diperas duitnya, karna banyak retribusi yang kudu kami bayar sambil mengerenyitkan dahi =[

Dan kami melanjutkan perjalanan dalam pelukan senja yang sejuk ke Ubud. =]
Ubud, setahu saya adalah salah satu daerah wisata di Bali yang menawarkan kesenian sebagai hal utama. malam itu sesampainya kami di Ubud, kami sempat jalan-jalan di jalan utamanya (*lupa nama jalannya), tampak keramaian seperti umumnya pusat wisata, bule2, toko2 suvenir, yang beda adalah galeri2 seni dan beberapa panggung yang menyajikan kesenian dan benda seni tingkat tinggi khas Bali. Entah apa karna di rundung masalah budget yang terbatas, atau kelelahan, atau tidak terlalu mengerti secara dalam terhadap hal2 tadi, kami tidak terlalu lama2 menikmati ubud, hehehehehe...

Kami beristirahat setelah menemukan tempat menginap yang lumayan murah (cottege fasilitas cihuy kasur 2biji 150rb di dkt mongkeyforest, Ubud), paginya saat kami sarapan, kami mengobrol banyak dengan seorang turis asal Amerika, George, yang kebetulan nginap di kamar sebelah sendirian. Singkat cerita, kami memutuskan untuk bersama hari itu. (dibayarin bensin gitu loh =]). Kami berjalan di monkey forest, lalu ke goaGajah, (banyak prasasti awal peradaban Hindu di Bali disini, sumpah keren!

Sore hari, tepat pukul 5 sore, kami bertiga (saya,Nabila &George) sudah sampai di Pantai Kuta dan check in di hotel (langganan) murah kami (oke saya kasitau, hotelnya dekat sekali dr pantai, Hotel Nemayasa, jalan Legian, sangat direkomendasikan untuk backpacker yang nyari tmpt strategis. ongkos kamar 150rb permalam, kasur 2, tanpa Ac, plus kolam renang n breakfast., jalan kaki 5mnit dari pantai kuta. mnurut saya ini mantab!karena jika dibandingin semua hotel2 di sekitar2nya, miimal 200rb paling murah euy..)

Perjalanan kami sangat seru, kebetulan si George ini tukang ngomong, pria 26 tahun yang bujang, dia seorang penulis yang 'nyasar' di Bali karena abis baca eatpraylove, dia sudah kira2 satu tahun ini seorang diri keliling afrika dan Asia, kami berkelakar tentang macam2 hal, dari politik sampai sex, hehe, kami mampir di sukowati (tapi kami sama2 ga ada yang beli sesuatubenda pun, sama2 tipikal 'ngga' belanja kitah2) dan saya ajak dia mampir di warung mieayam, dan takjubnya dia doyan sekali apalagi dengan saus merah mie ayam itu, semoga peprutnya aman aja tu hehehe..

iya sih inggris saya buruk, tapi percaya deh, sesuai pengalaman, asal cuek ngomong sembarangan n ga usa malu2 kalo salah, komunikasi bakal lumayan lancar. =]

Setelah di pantai, kami merebahkan bokong2 lelah kami di pasirnya, memang ga sebersih dan senatural dulu, ramainya masyaAllah pantai ini, sedikit merusak keindahannya, tapi tetep, kalo ga ke Kuta ga ke Bali kan ya? (ini gara2 lagunya Andre Heanusa itu loh..)
Sunset hari itu indah seperti hari lainnya, kami terdiam saat memandang suasana disana, anjing2 kintamani yang kelihatan linglung, anak2 muda Bali yang tanpa beban main bola, ratusan penjual pernak pernik dan aneka makanan minuman yang beraut sama, anak2 studi tour yang ga bisa diam dengan kamera2nya, turis2 wanita yang cuek dengan bikini2 indahnya, dll dll, dibalut Orange matahari yang hangat mewarnai ombak ombak yang bernyanyi tanpa arah. saya suka pantai =]

(to be continued ...... )