Perjalanan menelusuri hutan dan dataran tinggi kami lalui kembali, kami mampir sebentar di komplek pura Besakeh, di kaki gunung Agung. Pura "Pusat" bagi orang hindu Bali ini memiliki luas berhektar-hektar, sungguh indah! Disana kami menyewa guide dan berkeliling di komplek utamanya, melihat upacara keagamaan yang kebetulan sedang dijalankan, mengambil gambar2 di setiap sudutnya, saya sangat kagum akan bangunan2 itu.. *tapi saya menyayangkan, turis seperti diperas duitnya, karna banyak retribusi yang kudu kami bayar sambil mengerenyitkan dahi =[
Dan kami melanjutkan perjalanan dalam pelukan senja yang sejuk ke Ubud. =]
Ubud, setahu saya adalah salah satu daerah wisata di Bali yang menawarkan kesenian sebagai hal utama. malam itu sesampainya kami di Ubud, kami sempat jalan-jalan di jalan utamanya (*lupa nama jalannya), tampak keramaian seperti umumnya pusat wisata, bule2, toko2 suvenir, yang beda adalah galeri2 seni dan beberapa panggung yang menyajikan kesenian dan benda seni tingkat tinggi khas Bali. Entah apa karna di rundung masalah budget yang terbatas, atau kelelahan, atau tidak terlalu mengerti secara dalam terhadap hal2 tadi, kami tidak terlalu lama2 menikmati ubud, hehehehehe...Kami beristirahat setelah menemukan tempat menginap yang lumayan murah (cottege fasilitas cihuy kasur 2biji 150rb di dkt mongkeyforest, Ubud), paginya saat kami sarapan, kami mengobrol banyak dengan seorang turis asal Amerika, George, yang kebetulan nginap di kamar sebelah sendirian. Singkat cerita, kami memutuskan untuk bersama hari itu. (dibayarin bensin gitu loh =]). Kami berjalan di monkey forest, lalu ke goaGajah, (banyak prasasti awal peradaban Hindu di Bali disini, sumpah keren!
Sore hari, tepat pukul 5 sore, kami bertiga (saya,Nabila &George) sudah sampai di Pantai Kuta dan check in di hotel (langganan) murah kami (oke saya kasitau, hotelnya dekat sekali dr pantai, Hotel Nemayasa, jalan Legian, sangat direkomendasikan untuk backpacker yang nyari tmpt strategis. ongkos kamar 150rb permalam, kasur 2, tanpa Ac, plus kolam renang n breakfast., jalan kaki 5mnit dari pantai kuta. mnurut saya ini mantab!karena jika dibandingin semua hotel2 di sekitar2nya, miimal 200rb paling murah euy..)
Perjalanan kami sangat seru, kebetulan si George ini tukang ngomong, pria 26 tahun yang bujang, dia seorang penulis yang 'nyasar' di Bali karena abis baca eatpraylove, dia sudah kira2 satu tahun ini seorang diri keliling afrika dan Asia, kami berkelakar tentang macam2 hal, dari politik sampai sex, hehe, kami mampir di sukowati (tapi kami sama2 ga ada yang beli sesuatubenda pun, sama2 tipikal 'ngga' belanja kitah2) dan saya ajak dia mampir di warung mieayam, dan takjubnya dia doyan sekali apalagi dengan saus merah mie ayam itu, semoga peprutnya aman aja tu hehehe..
iya sih inggris saya buruk, tapi percaya deh, sesuai pengalaman, asal cuek ngomong sembarangan n ga usa malu2 kalo salah, komunikasi bakal lumayan lancar. =]
Setelah di pantai, kami merebahkan bokong2 lelah kami di pasirnya, memang ga sebersih dan senatural dulu, ramainya masyaAllah pantai ini, sedikit merusak keindahannya, tapi tetep, kalo ga ke Kuta ga ke Bali kan ya? (ini gara2 lagunya Andre Heanusa itu loh..)
Sunset hari itu indah seperti hari lainnya, kami terdiam saat memandang suasana disana, anjing2 kintamani yang kelihatan linglung, anak2 muda Bali yang tanpa beban main bola, ratusan penjual pernak pernik dan aneka makanan minuman yang beraut sama, anak2 studi tour yang ga bisa diam dengan kamera2nya, turis2 wanita yang cuek dengan bikini2 indahnya, dll dll, dibalut Orange matahari yang hangat mewarnai ombak ombak yang bernyanyi tanpa arah. saya suka pantai =]
(to be continued ...... )
No comments:
Post a Comment