Thursday, January 31, 2008

Perlu ditambah tuh..

Akhir-akhir ini,kebetulan saya sering nonton,..Walau harus diakui bahwa film Indonesia lebih burk dari film asing,tetap saja saya berhasrat untuk pergi ke bioskop mengeluarkan sejumlah uang saku untuk menontonnya. Secara rekor sih jarang saya puas,lebih sering kecewa maksudnya,terutama film horor Indonesia yang secara umum ngga horor samasekali malah terkesan banyak wagunya(hehe,ini semua penilaian saya pribadi loh..).
Film Indonesia sekarang, temanya itu-itu aja. Film horor,liat aja semua jenis hantu di Indonesia jadi judul film dalam setahun kemarin,genderuwo,suster ngesot,pocong,jelangkung,kuntilanak,de el el de el el. Film bertemakan cinta,mungkin ini lebih bervariasi walo tetap mengangkat kisah asmara,tapi tetap ada aja yang kacrut kaya effel aminlov,hart,loviscintak,kangen,de el el de el el.
Film komedi,yah,yang ini,gara-gara sering lucu,jadi saya maklumi mungkin kecacatannya memang sengaja,hehe. Ngga semua film dalam negri jelek, banyak juga yang mnurut saya 'masuk', GIE,Banyu biru,Nagabonar,Jomblo..bagus-bagus ko sebenernya..
Ke-latah-an tema perfilman masi dianut oleh para produser kita. Pas lagi horor,horooor semua,pas lagi cinta cintaaa semua. Mungkin ga nyampe 50% yang berani mengangkat tema yang 'beda'.Entah pengaruh tuntutan pasar ato tuntutan istri.,entah..
Saya juga hanya seorang konsumen yang cuma bisa menilai atas dasar saya sendiri dan sedikit berkomentar..
Ada satu nih yang kepikiran setelah beradu pendapat dengan teman dekat saya,Aztia, kami menyimpulkan bahwa perlu ada tambahan kategori pemenang di festival-festival film di nagri kita. Yaitu,kategori 'Mengumpat/kata-kata kotor terbaik',penilaian bisa dilihat dari ketepatan moment saat mengucap,nada saat diucapkan,dan ekspresi saat diucapkan.

Bisa jadi nominasi:
  1. "Asu tenan" oleh tante girang ompong di 'Quiky Express'
  2. "Asu" oleh Wulan Guritno kepada Tukul di 'Otomatis Romantis'
  3. "Tai&Anjing" yang sering diucap Vino di 'Radit & Jani'


Uda ah,uda malem..dadaaah..

Sunday, January 13, 2008

"standing in the connor..
'en don't know what to do...
look out to my window...
try to warm this mind...
on en on the rain will fall...
like the stars in the sky...
on en on the rain will fall...
how fragile we are...
how fragile we are..."

by a.t

Saturday, January 12, 2008

Kaos oblong polosan, jeans gombrong, sneakers putih.

Setelah membaca salah satu posting menarik di blognya si Raka yang berjudul 'Bahasa Jeans dan Sneakers', saya jadi ingin membahasnya juga disini tetapi yang mo saya bahas sedikit bedalah.. Intinya tentang Apakah penampilan seseorang dapat menunjukkan sifat/tipe/ siapa orang itu?.
Kemarin saya sempat berdebat hebat dengan orang dekat saya, tentang diri saya sih.(hehe,jadi curhat lagi..haha) Si dia beranggapan bahwa orang yang berpenampilan kaya saya itu cenderung memiliki sifat yang bla bla bla...Saya samasekali tidak stuju,kalo kata Tukul sih "Dont jadge de buuk from de kaver!"

Secara subyektif ntuk berpenampilan,dalam hal ini baju dan assesori, kenyamanan adalah nomor satu,bisa diartikan nyaman dalam hal pede dan dipakenya kerasa enak. Hal ini yang membuat perbedaan antara satu orang dengan yang lainnya karena presepsi nyaman tadi datang berdasar pengalaman hidup dan karakter orang tersebut. Contohnya saja cara berpenampilan anak-anak yang pede dengan gaya imo-nya(tulisannya bener ga sih?) atau cara berpenampilan sportif untuk anak-anak olahraga street.
Satu lagi yang menentukan adalah kondisi. Secara obyektif. Penampilan rapih sewaktu datang ke undangan resmi berbeda sekali dibandingkan saat datang main kerumah teman. Musim dingin berbeda dengan di saat musim panas.

Perpaduan antara subyektif dan obyektif tadi, menurut saya dapat dijadikan sebagai salah satu indikasi bagaimana sifat/tipe/aslinya sebuah individu. Saya sebut salah satu,karena masih ada indikator-indikator lainnya,dimana tak ada satupun yang menjadi gold standar indikator penentu sifat seseorang.

Dan mnurut saya, masi ada banyak keanehan dalam cara berpenampilan secara obyektif yang seringnya membuat kenyamanan individu menjadi nomor terakhir. Sebut saja salah satunya, dirumah sakit tempat saya sekolah,ada aturan tak tertulis bahwa sejak koas harus memakai kemeja yang dimasukkan,celana kain, dan sepatu pantofel. Termasuk saya,ada orang-orang dengan karakter terbiasa dengan seperti judul di atas bakal samasekali tidak nyaman dengan norma tadi,terutama sepatu. Untuk kerja bolak-balik jalan jauh muter-muter rumah sakit,masa harus memakai pantofel yang secara umum ga senyaman snekers?Budaya yang nyleneh..

Apakah bahasa jeans dan sneakers bakal berlaku hanya untuk anak muda?
Apakah anak muda yang berpenampilan necis dan enak dilihat menunjukkan dia pasti sering pacaran?
Apakah orang yang sudah mapan lantas boleh berperut buncit?
Apakah orang yang nyaman dengan kaos rada kegedean pasti suka aliran hiphop?
Apakah orang harus merubah 'gaya'nya untuk dapetin cewe yang ga suka 'gaya'nya dan nyuruh ganti 'gaya'?
Apakah harus ganti 'gaya' supaya dianggap?
Apakah jadi diri sendiri itu ga seutuhnya bener?

semuanya tergantung individunya dan sekitarnya.
Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

Wednesday, January 02, 2008


This time is my birthday..
Sekarang saya adalah pemuda yang sudah 22tahun menjalani masa hidup. Sebenarnya budaya di keluarga saya tidak terlalu menganggap ultah sebagai hari penting. Dalam hati saya juga begitu. Tapi ga salah kan kalo saya sedikit mengulas?hehe..

Bersyukur sekali,saya sadar saya ditakdirkan seperti keadaan saya sekarang. Memiliki fisik keren seperti ini(hahaha), punya cita-cita yang realistis, memiliki keluarga yang cukup wajar dan sempurna, keadaan lahiriah yang saya pikir lebih dari cukup, teman-teman yang saya sayangi, kota dan negara tanah air yang cukup cocok dengan jiwa saya. Punya semua itu gimana saya bisa ga merasa tenang dan damai. ya gak? Apalagi kalo dibandingkan dengan yang lain,,saya rasa saya harus sangat bersyukur dan tobat(hehehe..).

Semua yang saya telah lalui,22 tahun ini,yang banyak senengnya 100000x daripada susahnya,membentuk saya menjadi ' kamil ' dan semoga akan menjadi yang sesuai dengan harapan-harapan saya kemaren,sekarang,dan besok. Trimakasih terutama mamah yang paling ' gila ' nuntun saya , keluarga yang lain, temen-temen bolowiyono, temen deket yang lain,temen basket, temen TK,SD,SMP,SMA,sampe kuliah, cewek yang dulu pernah nemenin saya, juga yang sekarang lagi nmenin saya. Idola-idola saya, penyakit-penyakit saya, buku-buku, dan lain sebagainya yang telah membentuk saya menjadi ' kamil '.

thanks, jangan berenti!



I wanna live life,always be true

I wanna live life,be good to you
I wanna fly, never come down
And live my life,have friends around..
We never change,do we?
We never learned to leave
So I wanna live in A wooden house,
Where making more friends would be easy
I wanna live where The Sun comes out..
(coldplay: "we never chage")