Sunday, November 14, 2010

seru sekali semalam (2)

'life is waiting' begitu kalimat yang tertera dan menohok pada poster film the terminal.. khususnya bagi yang pernah mengalami betapa cengoknya nunggu di bandara.

Lanjut dari crita kemarin. setelah pengumuman pertama bahwa pesawat akan medarat, setelah skitar sepuluh menit, persis setelah saya menanyakan pada penumpang di sebelah saya mengapa ga mendarat-darat? pengumuman kedua terdengar, "bla bla bla, bahwa dikarenakan bandara Adi Sucipto baru saja ditutup karena abu letusan merapi, maka pesawat akan kembali menuju bandara Sukarno-Hatta kembali, dalam 1 jam, untuk urusan, bla bla bla..."

saya terdiam,
tambah stres.

satuan waktu terasa seperti berlipat ganda, sampai akhirnya sampai di Soeta lagi pada pukul 11 malam. saya, dibantu oleh kak Cholid, mengurusi untuk gimana caranya saya bisa sampe semarang esok pagi sblm atau dekat2 jam 7.

sekitar satu jam kami dilempar sana sini, ga jelas, tapi saya merasa beruntung dengan keberadaan bang Cholid, kalo ga ada dia, ga tau deh..

akhirnya dengan alasan divisi untuk mengurusi perpindahan pnerbangan ke maskapai lain, (kebetulan ada flight garuda jm 5.40) orangnya sedang ga ada, kami mau effort dikit untuk ke terminal dua sendiri , membeli sendiri, dan nantinya mereka akan ganti. oke, kami akirnya bisa ke teriminal 2, via mobil angkutan mandala yang kebetulan lewat (bus antar terminal jam 11 mlm uda ga ada, taksi skali jalan matok 50 rb, hampir gila dah pokoknya) dan membeli tiket dengan uang kak cholid. (uang saya tinggal 100rb, itu aj d atm, bejo banget kan saya?), lalu kami balik lagi ke terminal 1 untuk minta ganti uang tiket ke lion, walau lama, kami berhasil.

Kami menuju ke terminal dua lagi, setelah ngasi uang trimakasi ke sopir mandala yang jadi malaikat malam itu, kami mencari tempat duduk atau tempat lain yang bisa kami buat tidur sejenak. kami lelah. berbicara pun lelah. waktu mnunjukkan 01.30 dini hari. 2-3 jam lah kami bisa bobo sebelum check in.

saya akhirnya tenang,setelah kaki saya menginjak tanah semarang, pada pkul 7 tepat di Ahmad Yani.

tidur dibandara, hectic di kerjain LionAir, ancaman molor lulus 3-4 bulan, tralalalalalaaa ...

ya wis, bgitu doank si..
seru si , dibuat stres sebenernya, hihihi..

Friday, November 05, 2010

manusia kamil#2 "OSTEOMIO"


sila klik www.manusiakamilbiru.blogspot.com atau di

seru sekali semalam =]

Baru hari itu saya tertelan dalam keadaan terkompleks yang bikin saya stres akut.

Jadi begini, saya memang telat dan masuk dalam kloter terakhir rombongan wisuda bulan januari, yang kebetulan berangkat magang ke rumah sakit pada awal minggu ini. Bla bla bla, intinya pada hari jumat kemaren, tepatnya jam 7 pagi, saya ada ujian pre-magang (sebutannya pre-kompre). Sebelum hari itu, saya main ke jakarta karna memang ga ada kegiatan apa apa di kampus, saya sengaja beli tiket pesawat dengan flight jam 18.30 maskapai Lion Air. Selain murah karna promo, waktu main saya bakal lebih maksimal dengan tak mengindahkan jadwal ujian besok paginya, kebut semalam, rencananya. Biasanya saya naik kreta senja atau kalo punya duit lebih , naik yang eksekutif, kebetulan saya tipikal yag bisa menikmati perjalanan.

Alih alih mau praktis, justru saya terjebak. Iya. TERJEBAK.

Awalnya saya naik Damri dari blokM sekitar pukul 15.00, sampai d terminal 1 Soeta pukul 16.30an. pas banget buat chek-in dll untuk flight 18.30, pikir saya. Lalu saya menunggu dengan senyum di ruang tunggu boarding sebelum ada pengumuman bahwa flight saya di delay 2 jam krena masalah tekhnis, psawatnya masi ada di Jambi. Entah knapa, biasa, ga jelas. Bahkan ga ada segelas aqua apalagi makanan kecil yang menjadi hak penumpang flight yang di delay. Oke, saya cari makan di luar, disitu saya bertemu Saudara saya, sepupu Mama, Kak Cholid, orang Jakarta, kebetulan dia mau pulang ke Semarang dgn flight yang sama dengan saya.

Saya cerita padanya bahwa saya lagi rada khawatir karna besok paginya saya kudu uda hadir di ruang ujian, bila tidak, saya bisa nganggur 3 bulan lagi untuk nunggu rombongan magang berikutnya, yang berarti wisuda saya juga akan molor lagi. Beruntung, dia adalah tipikal konsumen yang langsung erani protes ( ga kaya saya_pasif, terimaan), lalu kami minta konfirmasi yang ‘jelas’ mengenai nasib kami. Dan ternyata flight kami ke Semarang di delay sampai besok paginya jam 7 pagi take off. Gila, saya lemes, yang terbayang, saya bakal nganggur lama cuma buat nunggu wisuda.

“Adek saya ini, dokter, tinggal ujian akhir besok pagi, dan harus sampe Semarang malam ini, gimana caranya” kira kira begitu kilah kak Cholid pada Duty manager Lion Air. Kami akhirnya setuju dengan tawaran mereka untuk memindahkan kami untuk ikut flight ke Jogjakarta pada pukul 21.00 (pasti ga delay) dan dari bandara Jogja, mereka sudah bisa menyediakan angkutan ke Semarang tanpa biaya tambahan untuk kami. Lega dikit saya.

Singkatnya, saya sudah di tempat duduk di atas pesawat, uda take off, uda ngobrol ngobrol banyak sama temen sebelah saya yang banyak bercerita tentang usaha IT-nya. Satu jam hampir berlalu ketika pramugari mengumumkan bahwa dari jendela kanan pesawat (seat saya d posisi ini) bisa dilihat warna merah menyala yang kecil dan memanjang, menyala, iya, itu Gunung Merapi. Keren banget dah. Dan diakhiri pengumuman kedua bahwa pesawat sebentar lagi akan mendarat di Bandara Adi Sutjipto, Jogja. Saya masih kepikiran ujian saya, karna ga mungkin saya belajar, dan pasti saya kurang tidur, karna bakal perjalanan darat skitar 2-3jam ke Semarang,,