Monday, February 23, 2015

Nepal 2015

I've attend to 6th Educational Course of ACNS (Asian Conference of Neurology Surgery) at Chitwan, Bharatphur, Nepal last week for 4 days on the ground, and almost 2days for the (long) trip. 

NEPAL broooooooo! its coool, isn't it?! 

Before i went there, I just know that nepal is A small, (under) developing country that usually be transitted by the travellers who want to go to himalaya. hmmm, its true.. very random country i think. respectively.
Nepalenese's face s like us, half indian, half Mongolian/Tibetian face. I guarantee that local people thinks that we are one of them if we get there.(and i dont know why they always bet us Malaysians, like never know what is Indonesia... hmm). they speak Nepalenese language (like indonesian and Melayu, its hard to distinguish with indians). And they almost 'shake' their head when talks, very cute characteristic, hehe. Most of they ground are on the mountains, average temperature in day was around 20 degree celcius. 

I'm salute to Nepal's ACNS comitte ( by Prof.Iphe Cherian's team) that the conference could be held there. if i were them, everythings there would make me pessimist. I can't be disagree when my mate, who attend there with me, said that Nepal, especially Baratphur, is like indonesia at 80's. yap, the city, traffic, market, the way local people wore the clothes, buildings and manymore.


Alhamdulillah, Im statisfied with the journey. even, is more adventures journey than educational journey hihihi.. there are some pictures. =]












Monday, February 02, 2015

k(0)pi

sebuah bagian dari tanaman, buat pohon kopi, biji kopi ini merupakan hasil fertilisasinya.
Iya adalah buah, warna gelap. dan entahlah saya belum terlalu akrab dengan pohon kopi.

Dimulai dari jaman peradaban manusia post reisnance (saya yakin tulisannya salah), jaman Spanyol dan Portugis perang dingin akan siapa yang lebih maju dalam kejayaan&agama di bumi yang datar, seiring itu para pelaut kedua bangsa itu dengan beban politiknya berlayar mencari rempah (dan kayanya kopi juga).

Lanjut oleh jaman revolusi industri di Eropa, ketidakterimaan para cendikia di pihak buruh akan kemajuan industri yang berkomplikasi meruntuhkan hak asasi. Perang dunia 1 dan 2 yang jaman pemusnah separo umat manusia.

Manusia berpikir, berdialog, berpolitik, semuanya dalam suasana sosial. Entah saya ngelantur saat ini atau ngga, hal-hal tadi ada hubungannya dengan secangkir kopi.

Obrolan sore atau pagi dengan secangkir kopi panas dapat memecah kekakuan, melahirkan ide, kesepakatan, rencana, jawaban, dan apapun itu.

Saya pecinta kopi. Hukumnya jadi wajib untuk secangkir kopi hitam pahit setiap pagi. Secangkir sudah lumayan buat maintanance unsur kopi dalam plasma saya, otak saya. Saya bisa nikmatin lamunan saya sambil minum, bisa ada efek mood booster dan ngilangin gejala prodormal juga. Mungkin semuanya sugesti alias psikis karna otak saya sudah ngasi label 'addicted to coffee' pada sistem ARAS saya (baca-sistem otak buat ngatur ksadaran).

Derajat keasaman, body (rasa 'penuh' di dalam ruang mulut), dan fruity, adalah beberapa hal yang membedakan jenis seduhan kopi. so far, saya lebih suka yang lebih asem dengan body dan ke-fruity-an yang oke, tapi kalo ngga ya gapapa, yang penting kopi item pahit tanpa sebutirpun gula. lebih suka arabica daripada robusta sih seringnya.

Banyak jenis biji kopi, Indonesia punya beberapa dari gayo sampe papua, beda beda semua, khasnya sendiri sendiri. oya satu lagi, cara nyediainnya juga bikin beda loh..


Okee okee, cukup aja, selamat berkopi ria. Bebas kok mau pake gula setoples atau tambah krimer segalon, mau minum white coffee (kopi kawe terendah hehe), sesuai selera aja..





*pas ngopi sambil nyanset di gili trawangan pas hanimun*