Thursday, November 09, 2006

Apakah Polisi masih cukup'POLISI'??

Aneh memang,saya yakin semua sadar bahwa profesi polisi adalah lahan yang "basah". Apalagi mreka(polisi) yg punya jabatan tinggi.

Memang di satu sisi,profesi mreka memiliki nilai yg luhur.Tetapi ironisnya di negara kita di sisi yang lain mreka melakukan sistemnya dengan sangat buruk.
Saya mungkin memang memandang polsi dari kacamata saya sbagai rakyat,dan saya sangat prihatin(saya g ngerti apa yang terjadi di negara2 lain,,yg saya ngerti kalo di negara tetangga BBM si polisi mreka berbeda dgn polisi kita..)

Dari mulai hal2 kecil seperti tilang menilang (uang Damai), sistem nembak dan ujian SIM,,sampai hal-hal besar seperti proses penangguhan tahanan yg 'berduit' dan memiliki koneksi(dengan orang besar)..
Dan yang menurut saya paliiiing parah,,sistem regenerasi mereka!!uuuugggh!!
Kebetulan rumah saya dekat sekali dengan AKPOL(akademi kepolisian INDONESIA). Dan saya sering skali mendengar crita2 miring(miring banget)tentang cara2 menjadi seoarang taruna disana.

Seperti kata Alex Ferguson dalam Biografinya bahwa"Industri yang Sukses,yaitu Industri yang menghabiskan seperempat uangnya untuk keperluan Regenerasi.Seperti klub MU yg selalu menanam infestasi besar2an untuk membeli pemain2 muda,,Karena MU adalah Klub Masa Depan."(MU=klub yg dalam 20tahun trakhir menjadi klub yang sukses di Liga nomor satu di dunia),

Bisa kita refleksikan dengan sistem regenerasi yg menjadi 'akar' dari institusi POLISI INDONESIA yang sudah rusak kronis.
Kapan Indonesia bisa (mulai) berubah??

Dan ironisnya kita g bisa nentuin siapa yg salah untuk hal ini..
complicated...

2 comments:

raka said...

kowe ngomongke polisi opo MU to mbon? rak jelas.

polisi, ya begitulah. bapake QQ yo polisi, mbien kowe OK-OK wae. opo ibumu wes sukses brainwash kowe? he-e yak'e.

Reza Mahastra said...

Cerita miring soal di akpol apa?saya penasaran pengen tau..untuk nambah pengetahuan soal kebobrokan calon-calon petinggi di Negeri ini..thx