Sunday, August 05, 2007

ROKOK dan INDONESIA

Indonesia,salah satu negara berkembang yang perkembangannya bisa di anggap lamban dibanding negara lain khususnya negara negara di asia tenggara.Yap,banyak faktor,oke,kita memiliki SDM yg secara kualitas sederajat secara global,saya yakin itu.Tp kuantitas tidak sebanding dengan yang memiliki kualitas istimewa.Kita,yang200juta lebih,bandingkan dengan Malaysia ato Singapura.Jauh.
Contohnya aja,saya baca di sebuah sumber bahwa jumlah dokter di Indonesia jauh lebih banyak dari Singapura,but sama sekali ga sebanding ma jumlah penduduk kita.Di sana jumlah tenaga dokter kelebihan!di Indonesia,tetep aja kekurangan,apalagi di pelosok.Miris liatnya.

Rokok,satu benda fenomenal,sangat fenomenal.Saya baca di koran SuaraMerdeka 3hari ini,bahwa 4dari5orang teratas dari orang-orang ter-kaya di Indonesia adalah pemilik prusahaan 'rokok'. Bisa disimpulkan bahwa Indonesia adalah tambang emas bagi yang namanya bisnis rokok. Ironis ga sih?itu pertanyaan saya.

5%petani di Indonesia,yang negara Agraris,adalah petani tembakau.Ditambah lagi buruh pabrik rokok di negara kita juga pasti ga karuan banyaknya.Itu baru dari sisi industri rokok.
Ingat,bahwa betapa pondasi negara kita sekarang adalah industri rokok tersebut. Total!!Olahraga,Musik,Pendidikan,Sosial,media massa,dunia iklan,dan lain sebagainya.

Ada anggapan bahwa politik barat juga turut campur dalam industri rokok dan kampanye antirokok.Rumit sekali jadinya kalo itu benar.


setidaknya menurut Global Youth Tobacco Survey 2006 versi WHO, yaitu 37,3 persen pelajar laki-laki dan perempuan di Indonesia mengaku pernah merokok serta 24,5 persen pelajar laki-laki bahkan telah menjadi perokok aktif.

Nah,sebenarnya ga usa kita bahas juga semua tau bahwa bangsa ini satu sisi tergantung dengan 'rokok' tapi satu sisi lagi pengen lepas dari ketergantungan itu. Gimana caranya?
Ini pertanyaan yang bisa di argumentasikan secara panjang tanpa jawaban yang pasti.

Menurut saya,salah satu caranya dengan memutus rantai,memutus regenerasi perokok aktif.Dan hidup saling menghormati antara perokok aktif dengan yang tidak (antirokok,yang g boleh kena rokok,dll) merokok.

PMM FK UNDIP

5 comments:

Anonymous said...

ironis ndes, mau gimana? ini negaramu bung.

kalo kita ga bisa ngrubah negara, kita rubah lingkungan kita. terusin PMMnya.

Anonymous said...

mbon,gawe kampanye: Proud to be smoke-free person

anggotane aku karo kowe, kita cari anggota ketiganya. sopo yo??

Anonymous said...

yang jadi masalah, industri rokok salah satu industri yang menyerap banyak tenaga.

aku pikir itu yg gak bisa dihiraukan.

Aku sendiri gak ngerokok, tapi kasian juga kalo mikirin buruh2 yang bakal kena getahnya. baru kerasa waktu aku berkunjung ke museum sampoerna... ngelihat cara buruh2 itu bekerja. (Tapi gak tau juga sih bagaimana di pabrik sebenarnya.)

Sebelum kampanye anti rokok ada baiknya situ brainstorming sama orang2 dari jurusan sosial siapa tahu ada titik tengahnya.

Cuma sekedar saran (ak gak ngerti soal medis dan sosial lo, out of my line of work ha ha). No offense, ful deffense, peace! :)

kamil said...

chandri,sebelumnya thx tanggepannya..
ttg rokok,nah itu masalahnya..komplex,hehe

Anonymous said...

merokok itu juga penting, mereka yang nggak punya teman --- rokok mau jadi teman--- disamping obat-obatan medis, rokokpun bisa dijadikan obat stress. Dan kalau pabrik rokok tutup ---- lebih banyak lagi yang stress termasuk pengurus PSSI karena liga Indonesia nggak dapat sponsor