Sunday, June 01, 2008


Hmmmpf.. ;(

"Kakak ga ngrokok? Iiih, kakak ga jantan ah!kalo pria dewasa tu harus ngrokok tau.."
Kalimat yang masih terngiang di kepala saya saat ini, padahal sudah kira-kira 1 tahunan lalu, si Dea, saudara sepupu saya yang imut2 itu,yang masi TK saat dia mengucapkan kalimat "pedas" itu saat Bapaknya menawari saya sebatang Dji Sam Soe....

Cermin dari betapa sudah "mengakar"nya budaya merokok di Tanah Air ini...

Sesuai tema WHO dalam hari anti tembakau sedunia tahun ini (31 Mei) yaitu "The Tobacco-Free Youth"- visit this site, please!- yaitu melindungi generasi muda dari bahaya Rokok. Sebenarnya konsep ini cukup tepat dan cocok, sebab merokok itu pilihan. Biarlah si Tua merokok, menghabisi dirinya sendiri, tetapi mereka juga wajib menghormati si Muda dan si Pasif. Bla bla bla 4x.... -Saya kira semua ngerti-

Cukup rumit..yah, R-U-M-I-T ...
Ga ada data sih, tapi secara ga langsung, keadaan ekonomi di Indonesia membuat untung si Empunya industri2 rokok...Bertambahlah lagi kepusingan para "anti rokok"..
Simple saja -ini murni opini saya loh!- Keadaan keluarga dan lingkungan-perekonomian khususnya- membuat semua kepala keluarga pusing. Nah, di negara kita, maaf saya mengeneralisasi, keadaan psikis berhubungan erat dengan hal-hal yang membuat stres "hilang" a.k.a hiburan,, Nah, kalo hiburan yang paling buat rileks itu.. yaa rokok...R-O-K-O-K.
"Mereka" males menghitung pengeluaran akibat rokok. Hitung saja se bungkus sehari (Rp 4000 -ini baru yang paling murah nih, rokoknya para miskin,yang kerjaannya stress sambil ngrokok, apalagi si kaya yang ber-Dji Sam So-ria), sebulan buat rokok 30 x 4000 = Rp 120.000..Kan mayan tuh buat bayar anak sekolah 1-2 Bulan.. Belum lagi penyakit-penyakit menahun dia dan keluarganya yang terpapar asap..Jutaan rupiah,,J-U-T-A-A-N..
Pola pikir "instan", yang masih dianut lebih dari 50% penduduk Indonesia, membuat 'rokok' semakin kuat meng"akar"..

Pemerintah,saya kira cukup peduli, minimal mereka 'sempat' mikirin sepertinya.. Tetapi, masi ada 100000 lebih masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan secara bijak oleh pemerintah di semua bidang.. Boleh dibilang urusan rokok mah belakangan aja..Si Bu mentri kesehatan lebih berkewajiban nylesein masalah Askin, flu burung, TBC, dll dll... Efeknya, rokok semakin 'merajalela' di negeri ini..

Saya, cuma bisa prihatin,, ya,, P-R-I-H-A-T-I-N,,,
Banyak sih ide-ide dan tindakan yang bisa dilakukan..tapi, hasilnya,halangannya,dll dll..semangat ' kami' sering kalah..K-A-L-A-H.. oleh keadaan...yah,,apa boleh buat..

Tapi saya, kami, ga akan berhenti..tetap ga suka rokok.. Ya ga??

Hmmmpff..:(

No comments: