Kami, kita, dan mereka. Jujur saya ga terlalu suka 3 kata tadi, tapi itulah yang harus ada demi adanya ekosistem. Justru adanya perkelompokan itu maka sistem di hidup ini ada.
Sebulan ini lagi rame ramenya permasalahan kami, atau golongan dokter khususnya, jadi seperti 'kelompok yang sedang diuji kekompakan' sekaligus diuji dari semua sisinya. Rumit memang. Awalnya saya pribadi bener bener acuh ga nanggepin. Ga mikirin. Saya bukan pro hakim, juga bukan pro kubu yang menjadi/merasa menjadi korban-korban, juga bukan pro dokter kok, Tapi seiring waktu dan betapa sistem d lingkungan kerja saya di rumahsakit ini banyak berpengaruh. Entah ini positif atau negatif. Yang pasti banyak hal yang jadi lebih ribet buat kami (sebagai tenaga medis) bekerja untuk pasien. Dan reaksi dari kubu kami, iya maaf saya sebut kami sebagai kubu, untuk menata lebih rapi dengan menarik semua ppds dari stase daerah, membuat pemerataan spesialis d daerah jadi turun drastis. Itu saya brani jamin bikin hak masyarakat untuk kesehatan terenggut. Dan ini cuma salah satu contoh yang saya tahu.
Mari kita. Saya kami dan kamu, anda, mereka, dll, ambil positifnya aja nih. Ini cuma masa transisi untuk kebaikan semua. Kami, pasien, sistem. Terutama sistem.
Dengan ada gini-gini, yang ternyata efeknya begitu luas, maka semua bakal koreksi diri dan nyadar betapa belum sempurnanya sistem di rumah kita =]
Kudu sabar. Kaya saya dan fans MU yang wajib sabar adanya masa transisi dari era opa Fergie ke om Moyes.
Iya, masa transisi, obatnya ya adaptasi.
Yang penting tetep penuh cinta =]
*ceritanya lagi serius diskusi pasien
No comments:
Post a Comment